JakartaGreater – Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) pada hari Rabu, 10-11-2021 mengoperasikan Alutsista penting PLAAF, sistem tempur udara tak berawak, pesawat pengintai ketinggian tinggi WZ-7 dalam pelatihan tempur yang realistis.
Selama latihan baru-baru ini yang melibatkan pesawat multi-tipe, dengan memanfaatkan keunggulan kemampuan ketinggian dan daya tahan yang tinggi, drone pengintai WZ-7 dengan cepat menangkap jejak target berdasarkan situasi medan perang, dan mengunggah informasi yang diperoleh ke pos komando, sehingga memberikan dukungan kuat bagi kelompok-kelompok tempur udara untuk melakukan penetrasi dan operasi penyerangan.
Sebagai jenis baru dari peralatan tempur tak berawak, pesawat tak berawak WZ-7 telah diintegrasikan secara mendalam ke dalam sistem pelatihan tempur realistis PLAAF, menunjukkan bahwa PLAAF telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menggunakan sarana tempur canggih untuk mempercepat peningkatan kemampuan tempur sistematisnya, ungkap laman China Military, 11-11-2021.
Diketahui bahwa pesawat perang elektronik J-16D, yang memulai debutnya di Pameran Penerbangan & Dirgantara Internasional China ke-13 tahun ini, juga telah dimasukkan ke dalam pelatihan tempur realistis.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar peralatan tempur utama baru yang dikembangkan di dalam negeri, seperti jet tempur siluman J-20, pesawat angkut berat Y-20, pesawat peringatan dini KJ-500 dan Rudal permukaan-ke-udara HQ-9B, semuanya telah dimasukkan ke dalam pelatihan tempur realistis.
Kemampuan PLAAF dari peringatan dini strategis, serangan udara, pertahanan udara dan pertahanan rudal, penanggulangan informasi, operasi udara, proyeksi strategis dan dukungan komprehensif telah terus ditingkatkan.
Setelah 72 tahun pembangunan berkelanjutan, PLAAF secara historis melangkah ke ambang angkatan udara strategis, dan mempercepat upayanya menuju tujuan menjadi angkatan udara kelas dunia dalam segala hal.
*Foto cover: Drone Pengintai WZ-7 Terbaru China.(@ CCTV News – PLAAF).