JakartaGreater – Korea Selatan dan Indonesia mencapai kesepakatan pada hari Rabu, 10 November 2021 tentang pembayaran yang harus dilakukan Indonesia untuk proyek jet tempur bersama KFX/IFX, setelah sempat munculnya kekhawatiran bahwa Jakarta dapat gagal dalam kesepakatan itu.
Dalam program pesawat tempur KFX/IFX atau KF-21, Indonesia mengejar 20 persen saham dan teknologi “know-how”-nya, sementara Korea Selatan memegang sisanya- bertujuan untuk memproduksi jet tempur secara massal pada awal tahun 2027.
Ekonomi lokal yang dilanda COVID dilaporkan menjadi salah satu alasan di balik penundaan itu, dan Seoul membantah bahwa Jakarta telah memintanya untuk memotong setengah bebannya atau menyetujui pinjaman untuk kontribusinya dan membantu membangun jalur produksi lokal.
“Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026, dan tiga puluh persen dari itu akan menjadi transfer dalam bentuk barang,” kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, tanpa merinci, yang dikutip situs Koreaherald.com, 10/11/2021.
Badan pengadaan senjata mengatakan kedua negara akan membahas barang atau aset apa yang akan digunakan sebagai pengganti uang tunai pada pertemuan terpisah nanti, dengan seorang pejabat DAPA mengatakan mereka dapat melibatkan sumber daya alam.
Pada bulan April 2021, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in memuji prototipe KF-21, yang dikenal sebagai Boramae, sebagai tulang punggung Angkatan Udara yang menandai era baru militer yang lebih mandiri, pada upacara pembukaan.
Indonesia 48 Pesawat
Proyek ini pertama kali disusun pada tahun 2001, memperoleh daya tarik pada tahun 2010 ketika Indonesia setuju untuk menanggung biaya sebagai ganti transfer teknologi. Tetapi Korea Selatan sejak itu menghadapi kesulitan dalam mengamankan perangkat lunak utama dari AS untuk pesawat tempur generasi 4,5-nya, dan pembayaran dari Indonesia.
Korea mengharapkan untuk memproduksi 120 jet, sementara Indonesia bertanggung jawab untuk membuat 48 jet dan diberikan satu prototipe bersama dengan pengetahuan teknologi.
“Kami memiliki rutinitas terpisah, jadi apa yang kami buat di sini masuk ke gudang kami dan apa yang dibangun oleh orang Indonesia di sana akan masuk ke milik mereka,” kata seorang pejabat DAPA, meskipun dia menolak untuk mengkonfirmasi jumlah pasti jet yang dijadwalkan untuk produksi karena alasan keamanan.
Pembeli senjata mengatakan 32 pekerja Indonesia saat ini bekerja di Korea Selatan bersama insinyur Korea, dan jumlahnya akan mencapai 100 pada Desember.
DAPA Bertemu DPR RI
Pada Rabu, 10 November 2021, Komisi I DPR RI menerima Courtesy Call Minister of Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, Gang Eun Ho.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid mengatakan pertemuan dengan Minister of DAPA Korsel itu membahas kerja sama pertahanan, di antaranya perkembangan pengembangan pesawat tempur (KFX/IFX) dan pembuatan kapal selam melalui kontrak kerja sama PT PAL dengan perusahaan produsen asal Korea Selatan.
Menurut Meutya Hafid, Korea Selatan merupakan mitra strategis bagi Indonesia untuk diversifikasi produk alutsista Indonesia, khususnya alutsista teknologi tinggi seperti jet tempur.
Melalui kerja sama ini diharapkan industri pertahanan Indonesia semakin mandiri dan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri pertahanan luar negeri.
“Poin-poin kami sampaikan yang terpenting adalah transfer of knowledge, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama Indonesia bisa membuat kapal selam secara mandiri dan juga pesawat-pesawat tempur. Ini kita harapkan menjadi tujuan dari kerja sama ini,” ujarnya, dikutip situs DPR RI.
Minister of DAPA Korsel Gang Eun Ho menyampaikan kerja sama Korea-Indonesia di bidang pertahanan sudah terjalin sangat lama dan berdasarkan prinsip kepercayaan. “Karena itu, sewaktu ada tantangan, harus kita atasi bersama,” katanya.
“Kerja sama antara negara, khususnya di bidang industri pertahanan sangat sulit dan jarang dilakukan. Oleh karena itu, kerja sama antara Korea-Indonesia melalui pengembangan jet tempur dan kapal selam ini sebuah kerja sama yang sangat luar biasa dan tentunya memperlihatkan hubungan kepercayaan sangat erat antar kedua negara,” tutupnya.
*Foto: Desain grafik komputer jet tempur KFX/IFX (@DAPA – Korea)