Saat matahari terbit, Sabtu, 1 Desember 2012 lalu, UCAV nEUROn lepas landas untuk pertama kalinya dari pangkalan udara Istres, Prancis. 10 tahun berikutnya Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) ini telah membawa serangkaian prestasi.
Dikembangkan sebagai bagian dari program Eropa yang melibatkan Swedia, Italia, Spanyol, Yunani, dan Swiss, di bawah kepemimpinan Dassault Aviation, Demonstrator UCAV siluman ini awalnya dimaksudkan untuk tetap beroperasi hanya beberapa tahun.
Namun, sepuluh tahun kemudian, nEUROn masih digunakan — telah menghadapi banyak uji operasional dan telah memenuhi dan melampaui semua ekspektasi. Kampanye uji nEUROn telah memungkinkan Prancis dan negara mitranya untuk mencapai tingkat keahlian yang tak tertandingi di Eropa, ungkap laman Dassault Aviation, 1/12/2022.
nEUROn adalah UCAV pertama yang dikerahkan di pangkalan udara Eropa dengan lalu lintas udara yang padat. UCAV nEUROn telah berhasil melepaskan senjata dari teluk internalnya.
Baca juga: Kalahkan 2 Pesaing, Panser Centauro II Jadi Pilihan Militer Brasil
Itu adalah UCAV pertama yang terbang dalam formasi patroli dengan jet tempur dan pesawat sipil.
UCAV nEUROn telah mencapai tingkat siluman yang tak tertandingi dalam komunitas pesawat tempur Eropa.
Evaluasi operasional dari kemampuan siluman ini telah memberikan blok bangunan pertama untuk penciptaan ruang pertempuran, dengan keterlibatan berbagai aktor dari angkatan bersenjata Prancis dan Badan pengadaan pertahanan DGA.
Keberhasilan nEUROn menunjukkan kemahiran Dassault Aviation sebagai kontraktor utama dan arsitek-integrator untuk sistem yang kompleks di kepemimpinan program kerja sama internasional.
Kesepakatan Baru Dassault Aviation dan Airbus
Dassault Aviation dan Airbus mencapai kesepakatan tentang pesawat tempur masa depan.
Ketua dan CEO Dassault Aviation Eric Trappier mengumumkan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Le Figaro pada hari Kamis, 1 Desember 2022, bahwa dia telah mencapai kesepakatan industri dengan Airbus untuk proyek pesawat tempur generasi berikutnya (NGF), komponen kunci dari Future Combat Air System (FCAS).
Baca juga: Kızılelma, Jet Tempur Tanpa Awak Turki Mulai Uji Coba
“FCAS adalah proyek politik yang diluncurkan oleh Presiden Emmanuel Macron dan Kanselir Angela Merkel pada 2017, dan terhenti sejak musim panas 2021. Jadi, ya, hari ini itu sudah berlalu. Kami memiliki kesepakatan dengan Airbus, ”kata Eric Trappier, dikutip laman Dassault Aviation, 1/12/2022.
“Kami sekarang dapat melanjutkan ke tahap studi berikutnya, yang dikenal sebagai 1B, untuk mempersiapkan pengembangan demonstrator, yang akan terbang sekitar tahun 2029″, ujar Eric Trapier.
“Kami telah dikukuhkan dalam peran kami sebagai kontraktor utama dan arsitek pesawat , dan kami telah memperoleh perlindungan untuk pengetahuan dan teknologi industri kami… Menjadi arsitek pesawat tempur baru sangat memotivasi perusahaan kami, tim kami, Airbus, mitra utama kami, Indra dan mitra lama kami, Safran, Thales dan MBDA”.
“Belum lagi ekosistem subkontraktor kami, di ketiga negara, yang akan menjadi bagian dari petualangan… Belum lagi semua anak muda yang akan kami rekrut untuk bekerja dengan yang berpengalaman, yang terlibat dalam petualangan Rafale, ”kata Eric Trapier.
Konsep FCAS
Sistem Tempur Udara Masa Depan / The Future Combat Air System (FCAS) adalah sistem tempur Eropa yang sedang dikembangkan oleh Dassault Aviation, Airbus, Indra Sistemas dan Thales Group.
FCAS akan terdiri dari Next-Generation Weapon System (NGWS) serta aset udara lainnya di ruang pertempuran operasional di masa depan.
Komponen NGWS akan menjadi kendaraan pengangkut jarak jauh (swarming drones) serta New Generation Fighter (NGF) – jet tempur generasi keenam yang ditargetkan sekitar tahun 2040 akan menggantikan Rafale Prancis saat ini, Typhoon Jerman, dan EF-18 Hornet Spanyol.
*photo cover: Demonstrator UCAV Neuron terbang bersama jet tempur Rafale (@ Dassault Aviation – A. Pecchi)
