Militer Indonesia dari kesatuan TNI Angkatan Laut (TNI AL) melakukan latihan di perairan Ambalat, perbatasan Indonesia-Malaysia, Rabu, 18 Januari 2023.
Latihan militer ini mengerahkan dua unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di bawah kendali operasi Guspurla Koarmada II, yakni KRI Mandau-621 dan KRI Keris-624.
Tujuannya untuk meningkatkan naluri tempur personil, serta menguji kesiapan operasional Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Kapal perang Indonesia (KRI), ungkap Dinas Penerangan TNI AL.
Selain itu, latihan kapal perang ini juga sebagai wujud kehadiran TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara di perbatasan. Termasuk, untuk meningkatkan kesiapan dan kesigapan prajurit TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan, program prioritasnya ini untuk mewujudkan TNI AL yang profesional, modern dan tangguh.
Karena alasan itulah, latihan ini bertujuan membangun kekuatan militer Indonesia yang memiliki kesiagaan serta kesiapan yang tinggi.
Baca juga: 13 Radar Pertahanan Indonesia Dibangun Awasi Laut dan Udara
Serial latihan antara lain: “Mailbag Transfer” MISCEX 806, yang merupakan latihan untuk melaksanakan kegiatan transfer barang dalam rangka re-supply logistik untuk memperpanjang kemampuan operasi unsur di laut.
Ada juga Replenishment At Sea Approaches (RASAP). Latihah ini berupa pengiriman logistik dari kapal ke kapal, baik berupa barang, air tawar maupun bahan bakar. Tak ketinggalan ada juga Navigation and Communication Exercise (NAVCOMEX 204).
Yang terakhir, Flaghoist atau kibaran isyarat bendera. yang merupakan latihan kemampuan komunikasi dan koordinasi antar unsur kapal.
Kapal Perang
KRI Mandau (621) merupakan kapal perang patroli utama militer Indonesia dari jenis Kapal Cepat Rudal (KCR). Kapal ini buatan Korea Selatan tahun 1979, namun telah repowering mesin pokok kapal, diganti dengan yang baru.
KRI Mandau-621 dan KRI Keris-624 yang latihan bersama ini, merupakan kapal jenis yang sama, yakni Kapal Cepat Rudal.
Perairan Ambalat
Ambalat merupakan wilayah laut seluas 15.000 kilometer persegi di Laut Sulawesi atau Selat Makassar. Lokasi ini berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Utara, Indonesia.