Perusahaan penyedia sensor HENSOLDT sedang mengembangkan elemen inti penting dari jaringan sensor baru untuk proyek pesawat tempur masa depan Jerman-Prancis-Spanyol, FCAS (= Future Combat Air System).
Sebagai anggota konsorsium FCMS GbR (FCMS = Future Combat Mission System) Jerman, HENSOLDT telah mendapaytkan kontrak senilai sekitar 100 juta euro oleh otoritas pengadaan Prancis DGA untuk pengembangan demonstran di bidang kompetensi inti radar, pengintaian dan elektronik perlindungan diri, optronik dan juga jaringan menyeluruh dari teknologi sensor.
“Sistem tempur udara generasi berikutnya memerlukan pendekatan cerdas untuk platform-independen, sistem misi jaringan, sensor canggih, dan evaluasi data berbasis AI,” ungkap Christoph Ruffner, Kepala unit bisnis Spectrum Dominance. “Di sinilah HENSOLDT akan memberikan kontribusi penting dengan konsorsium FCMS (Future Combat Mission System)”, ungkap laman hensoldt, 10/2/2023.
Dalam proyek FCAS, negara-negara peserta ingin mengembangkan, antara lain: sistem penerus pesawat tempur Eurofighter dan Rafale serta sistem sensor jaringan baru.
Baca juga: Kemhan RI Tegaskan Komitmen soal Program Pesawat KF-X/IF-X
Pada tahun 2025, beberapa demonstran teknologi akan dikembangkan untuk menunjukkan kemungkinan solusi jaringan platform-independen. Jaringan sensor dengan platform yang berbeda ini kemudian akan dikembangkan lebih lanjut pada fase demonstran FCAS lainnya.
Pelopor teknologi dari masing-masing negara ditampilkan di sini. Mereka beekerja sama dalam apa yang disebut fase demonstrasi 1b di bawah arahan: INDRA (Spanyol), konsorsium FCMS HENSOLDT, Diehl Defence, ESG Elektroniksystem- und Logistik-GmbH, dan Rohde & Schwarz, Jerman, dan Thales, Prancis.
HENSOLDT memimpin konsorsium FCMS dan karenanya, selain paket kerja teknisnya, juga mengambil tugas penting dalam manajemen proyek dan paket kerja arsitektur pusat.
HENSOLDT adalah perusahaan pertahanan yang mengembangkan solusi inovatif dan khususnya di bidang radar, peperangan elektronik, avionik, dan optronik.
FCAS
Adapun FCAS adalah Sistem Tempur Udara Masa Depan (FCAS), yang sedang dikembangkan oleh Dassault Aviation, Airbus dan Indra Sistemas. FCAS akan terdiri dari Next-Generation Weapon System (NGWS) serta aset udara lainnya di ruang pertempuran operasional di masa depan. Komponen NGWS akan menjadi kendaraan pengangkut jarak jauh (swarming drones) serta New Generation Fighter (NGF) – jet tempur generasi keenam yang sekitar tahun 2040 akan menggantikan Rafale Prancis saat ini, Typhoon Jerman, dan EF-18 Hornet Spanyol.
Uji terbang diharapkan sekitar tahun 2027 dan diharapkan mulai beroperasi sekitar tahun 2040.