
Sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan helikopter Anti Kapal Selam (AKS) jenis Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) tampil di sela-sela peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (7/10/2014). Pada peringatan HUT TNI terbesar sepanjang sejarah TNI ini, TNI AD mengerahkan192 unit alutsista, TNI AL mengerahkan 195 unit alutsista, dan TNI AU mengerahkan 139 pesawat dengan diikuti 18.580 prajurit.
Bisnis.com, JAKARTA– Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengeluhkan dana pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang sampai saat ini masih belum turun dari pemerintah pusat.
Menurut Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut, sampai saat ini pembelian Alutsista hanya menjadi wacana dan belum terealisasikan.
“Duitnya belum turun, baru ada rencana-rencana, baru kertas-kertas saja, jadi belum (dibeli),” tutur Ryamizard di Gedung KPK Jakarta, Kamis (22/1).
Padahal menurut Ryamizard, pembelian Alutsista sangat penting untuk menghadapi setiap ancaman dari negara asing yang mencoba memasuki wilayah perbatasan Indonesia.
“Jadi jelas, alutsista itu diadakan dan digunakan untuk menghadapi ancaman, itu ancaman, jadi tidak sembarang beli-beli-beli,” tukasnya.(Bisnis.com)
1
haduh mesti, selalu seperti, seperti tidak bljar dr pengalaman yg lalu.
DPR biasanya yg selalu bikin ribet.
jika anda ingin negara ini maju dan menjadi negara yg besar, tolonglah profesional dlm bekerja.
jika anda benar-benar mewakili rakyat, bekerjalah dg hati nurani, bkn kepentingan pribadi (golongan)
DPR lagi sibuk ngurusi kursi. takut kursinya diambrukin sama tuh yang dulu nendangin meja. Lol
Dpr kelihatanya ga berwenang mencairkan dana Bung
Yang bertugas mencairkan dana kayakmya ke.menkeu. dg acc mr.one
.
dpr jg ikut berperan bung, contohnya apbn-p 2015 sekarang sdh di ajukan pemerintah ke dpr tp oleh dpr blm disetujui, otomatis dananya lum cair, lha wong besaran anggaran utk kemenhan aj blm fix..
maaf sedikit meluruskan,, tulisan di atas
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengeluhkan dana pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang sampai saat ini masih belum turun dari PEMERINTAH PUSAT,,
jadi blm sampe ke DPR
Bukanya sudah “LUNAS” pak menteri???
itu yang MEF I bung
sementara dana untuk (belanja) MEF II blm cair
Gimana cair bung. APBN P 2015 saja blom tau berapa.
Mudah mudahan seperti Janji Jokowi, $20B…
amin,,
harusnya ARHANUD & SATUAN KAPAL SELAM mendapat prioritas, menurut saya hanya 2 satuan ini saja yg tidak mendapat alutsista terbaik.
bandingkan dg satuan lain yg dpt leopard, marder, astros, caesar, sukhoi, apache, panther, frigat, dll termasuk satuan zeni
5
apakah nunggu dpr ketuk palu dulu???
Sorry OOT..
Jadi inget menteri yang doyan ngejual barang2 qt ntuh..
Mending jualin aja smua alutsista kita..
Memiliki lebih mahal dari pada menyewa.
Gedung yang udah dimilikinya aja mau dijualnya.
Terus pesawat, tank, rudal, sama kapal tempur, bahkan prajuritnya di sewa aja.
kan lebih murah ditinjau dari segi biaya operasional…
Nanti rakyat sama pulau-pulau seluruh Indonesia di jual aja ya bUk, terus kita menyewa aja, kan lebih murah dari pada memiliki…
sebenarnya wacana penggantian pesawat f-5 tiger dgn mencalonkan sukhoi su-35,gripen,f-16 block 60 hanyalah untuk pengalihan isu ditengah kelemahan alutsista TNI dan permasalahan politik serta untuk meramaikan forum-forum militer seperti warjag.
Perusahaan yang berbasis di Surabaya yang telah dipilih untuk menjadi rekanan yaitu PT. Infoglobal.dalam integrasi radar sipil dan militer selain itu kokpit pesawat tempur F-5 telah diupgrade Perusahaan melihat peluang karena ” TNI berniat memperpanjang usia pakai F-5 Tiger hingga tahun 2020.”
selain memperpanjang usia pakai F-5 Tiger hingga tahun 2020, seperti bung@BVR utarakan
“ada berita beberapa thn yg lalu bahwa TNI-AU berkeinginan untuk mengaktifkan kembali armada A-4 Skyhawk” yg berarti pengadaan sukhoi su-35 atau gripen-NG tidak akan ada alias GATOT kecuali sukhoi su-35 masuk dlm penambahan skuadron baru.
semoga fanboy ama sales sukhoi dan gripen akur. IMO
GATOT deh GRIPEN NG DAN SU35 nya hahahhahaha
mungkin kebanyakan bintang bung jadi pusing.
Yg dulu2 sdh lunas…
JARENE……..
halah…strategi itu mah…pengalihan isu…padahal mah anggaran pertahanan udah turun…biasa dibilang paradox…tau” barangnya nongol duluan atau udah sign kontrak duluan…TNI mah merendah…sama seperti kapal selam cm pny dua, mene mengken leeh??laut seluas indonesia yg ngeronda cuma dua…wha..ha..ha…
Ssssst ghoib nya jgn di umbar ,, B-o
Hehe…
Sudah mau mulai lagi..
Perasaan baru kemarin saya melihat mainan baru..
Sekarang sudah minta jajan lagi tapi sepertinya harus sabar
yg namanya MEF II ya dananya pasti udah ada..budget 2015-2019 ya perencanaannya pasti sudah diajukan beserta dananya..tinggal nunggu dateng barang satu persatu…namanya jg alutsista canggih…ya nunggu dibuat..(sambil ngarep kilo 636 sudah/bakal dimari)
huhuhu yg ginian bikin gregeten
berapa sih dananya ada yang tau ga???
Tambah mumet.
“Dana pembelian alutsista blm turun..”
Lhaa..anggaran pertahanan naik..jd yaa gk turun..
Bingung nih..anggaran naik tp kok berharap turun yaa
Oooo..ternyata duitnya blm turun..
Mungkin dimasukkin bank dulu biar berbunga dulu..tp bunganyaa??
DPRnya yg RESE
kresek resek resek
tarik ulur terus
Nanti pake rekening yang jarang lari saja pak, banyak kok duitnya
Bingung nih lihat berita sekarang nih simpang siur apalagi yang koment disini pada darah tinggi semua hah ngadem dulu ahhhhhhh…..
DPR minta jatah kaleee….
Semua kementrian udah dibagi-bagi jatah duitnya….tpi Notarisnya masih aja belom teken….ya piye….
hehehe … bung menhan curhat nya ke rakyat … nyang bingung kita jg neh
Pasti karena adanya oknum2 dipemerintahan yang sengaja menghambat dengan tujuan untuk mengagalkan pembelian SU-35S dan alutsista dr Rusia ,…… awas antek2 ASu !!!
APBN-PERUBAHAN 2015 masih d goreng DPR belum ketok palu,,
Klo MENHAN merengek rengek minta duit ya gk bisa.
Kalo MENTRI KEUANGAN mncairkan dana sebelum ada persetujuan DPR bisa rame d semprit DPR.. pak menhan…NIH GMANA…?
presiden udh komit bung tinggal nunggu persetujuan dpr, contoh kasus saat ini pak presiden ingin menyuntik dana 48 triliun ke bumn (termasuk ke pt di, pt pal, pindad dan bumn non militer) agar bisa kuat dan berkembang,, tp oleh dpr rencana tersebut blm disetujui dg alasan kuatir nanti keuntunganya akan mengalir ke partai berkuasa. kesimpulanya presiden tak bisa mengeksekusi kebijakan tanpa persetujuan dpr, itulah demokrasi
Nah kalo alutsista yg dibeli pake sistem kredit dri luar negeri seperti yg di berikan oleh Rusia apa mesti juga nunggu ketok palu dri Komisi I dahulu juga
ya iyalah, walaupun kredit kita kan punya kewajiban mencicil sampai lunas, itu jg pakai uang apbn.. apbn harus dengan persetujuan dpr
Moga cepat turun sehingga cepat dapat direalisasi. Klo tergesa2 nantinya kita hanya dapat barang second karena faktor waktu dan kondisi kawasan yg memanas. Mohon maaf jika salah kata
Mending ga usah ada DPR Segala……..
Sebenarnya kerjaannya anggota DR itu apa …..?????
cuma korupsi doang yang di kerjakan.
kalo “komisi” buat DPR sudah cair, baru DPR ketok palu…….. ada uang ada barang !
Biasa….selalu begitu dari dulu….Tidak berubah sama sekali…
ha,ha,ha
Pengen beli ini lah, itu lah… Uang dari pemerintah pusat blm cair lah, lha pak menhan ini apa bukan pemerintah pusat? Ujung2nya ternyata nggak punya duit