
JakartaGreater.com – Pejuang Houthi di Yaman telah menggunakan wahana udara tanpa awak (UAV) untuk menembakkan bahan peledak dan menghancurkan sistem radar milik kompleks pertahanan udara PAC-3 Arab Saudi, seperti dilansir dari laman Albawaba.
Informasi tentang serangan tersebut, yang dilaporkan oleh perwakilan pejuang Houthi, mengatakan bahwa pada tanggal 18 September, sistem pertahanan udara PAC-3 Patriot Arab Saudi menjadi sasaran UAV Houthi yang membawa bahan peledak.
UAV tersebut memiliki bentuk dan fitur yang sama dengan UAV Ababil-T buatan Iran. Menurut sumber-sumber militer mengatakan bahwa pejuang Houthi memasang bahan peledak pada Qasef-1 dan kemudian mengirim mereka ke stasiun radar Patriot.

Serangan tersebut benar-benar menghancurkan sistem radar Patriot Arab Saudi. Dari sistem pelacak dan pemburu, Patriot malah menjadi sasaran serangan dengan cara yang tidak terlalu baru, dan ini tidak hanya menyerang sistem radar Patriot Arab Saudi tetapi juga Uni Emirat Arab.
Patriot PAC-3 telah terlibat dalam banyak skandal, terutama pada pertengahan 2015 saat peretas telah mengambil kendali dari sistem rudal pertahanan udara Patriot Jerman yang dikerahkan di perbatasan Turki-Suriah.
Tiba-tiba sistem rudal anti-pesawat Patriot mulai melakukan perilaku yang “tidak dapat dijelaskan”. Terutama pada saat itu, para komandan dari sistem Patriot tak mengeluarkan perintah apa pun.

Namun, menurut laporan The Local tidak mengatakan bagaimana sistem anti-pesawat ini melakukan operasi abnormal dan waktu spesifik dari kegiatan tersebut, karena itu bersifat “rahasia” dan tidak diizinkan untuk diungkapkan.
Pakar militer majalah pertahanan dunia mengatakan bahwa para peretas telah menyerang komando Patriot dan sistem kontrol dan telah mengambil dua tindakan berbeda, termasuk komando dan kontrol sistem rudal serta mencuri data dari sistem tersebut.
Majalah Behorden Spiegel dari Jerman mengutip para ahli roket yang memprediksi bahwa target pertama peretas adalah sistem Sensor-Shooter-Interoperability (SSI), yang memiliki tanggung-jawab untuk bertukar informasi secara real time antara rudal pertahanan udara dan sistem kontrol mereka.
Selain itu, mereka menunjukkan kerentanan kedua sistem pertahanan udara canggih di militer AS dan NATO, hingga dapat dengan mudah diretas ke dalam chip komputer guna mengendalikan sistem navigasi rudal.
Dengan lubang keamanan yang mematikan tersebut, peretas tak hanya dapat mengakses kontrol rudal anti-pesawat, tetapi juga mencuri parameter teknis dari sistem.
Ini adalah masalah keamanan serius yang dapat menyebabkan konsekuensi mengerikan begitu perang usai. Dan inilah mengapa sekutu AS yang membeli sistem Patriot sekarang mencari cara untuk secara bertahap mengganti sistem tersebut.
Komentar bung Agato pasti menarik…
U noted that’s point.
hahahahahahahahahahaaaa…can you believe it..you cant, but its true..
sakitnya tuh disini…..(sambil nunjuk bawah udel) 😆
hahahahahaa…loh kok ilang..xixixixiii
Operator B***H.
Padahal ini yg biasanya dijadikan bung Agato sebagai cara ampuh untuk melumpuhkan S-300/S-400… Jangan2 Houthi membaca komentar bung Agato dan mempraktekkanya…
silahka di lanjut bahasanya..gelar lagi ah
Kasihan nasib mengenaskan kerajaan Saudi karena mengikuti kibaril ulama mitra masonik (niwata kawaca, himo-himantoko). Semenjak sepeninggal raja Faisal, praktis semenjak saat itu kerajaan Saudi berada dibawah cengkeraman ulama mitra masonik. Kalau dalam prediksi Mesir digambarkan, osiris terbaring tak berdaya dibelit ular. Penanganan permasalahan ini sudah ada petunjuknya. Cerita pewayangan lampahan “” mustoko weni””. Tunggu saja lah!!
di era perang modern,ada kalanya perlu memakai sistem perang terbalik”(cara agak kuno)””toh biasanya berhasil.
Lho kok mudah sekali produk pertahanan amrik ditembus? Alasannya di hack, siapa tahu memang radarnya tidak bisa lihat uav yaman kale? … 😀
Melempem lagi….
😎 huehuehue
yah, sudah melempem, bantut pula tuh 😆 wkwkwkw 😛
Bantut itu apaan kwokwokwok
MIM-104F (PAC-3) Patriot Anti Ballistic Missile System
https://www.youtube.com/watch?v=J03C-a5EG30
Tuh kan… pada kabur kalau beginian…
Iwan and the root beer ngga nongol sama sekali… Masih mendingan bung Agato mau nongol
akankah iron domes atau davids sling buatan israel bakal dibeli oleh arab saudi? untuk gantikan patriot yang super payah kayak gini?
tetapi aja nasibnya bakalan sama…… habis rudal gede omong doang.