Helikopter MI 17 milik TNI AD dikabarkan jatuh di Kampung Abnusibil Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat 11 Oktober 2013, sekitar pukul 10.05 WIT. Dari informasi yang dihimpun, helikpter Mi-17 terbang dan diterpa cuaca buruk sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Menurut sumber di Oksibil ibukota Pegunungan Bintang yang namanya enggan disebut, kondisi helikopter yang jatuh cukup parah. “Kalau info yang kami dapat, heli hancur,” ucap dia. Sumber itu melanjutkan, tim penyelamat dibantu Maskapai AMA tengah melakukan pencarian titik jatuhnya pesawat.
Namun, Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Lismer Luban Siantar, mengatakan helikopter TNI itu bukan jatuh, tetapi mendarat darurat karena cuaca buruk. Helikopter melakukan pendaratan di Kampung Abnusibil. “Pendaratan terpaksa dilakukan karena cuaca buruk. Pendaratan dilakukan sekitar 600 meter arah barat Bandara Okbibab,” jelasnya.
Pesawat berangkat sekitar pukul 09.00 WIT dari Bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Dorlog, sekitar pukul 10.00 WIT saat akan mendarat di Bandara Okbibab, terjadi perubahan cuaca dengan kondisi angin kencang. Helikopter kehilangan kendali dan melakukan pendaratan.
“Angin sangat kencang, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat lalu melakukan pendaratan darurat,” ujarnya. Akibat kejadian tersebut, Helikopter Mi-17 mengalami kerusakan pada baling-baling atas dan belakang, kaca depan pecah, tapi tidak ada korban jiwa.
“Saat ini sedang dilakukan pengangkutan logistik oleh anggota Koramil Okbibab dan Satgas 126 dari tempat kejadian,” ujar Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Lismer Luban Siantar. (viva.co.id)
yah. berkurang deh jumlah heli mi-17
di refurbish lagi mas,,
indonesia kan sudah batle propen di dalam pebuatan heli,siapa tau di otak atik penerbad jd lg.
syukur ndak ada korban, tapi kalo medan irian (terutama jaya wijaya) berat buat penerbangan include heli, cuacanya ekstrem, salut buat pilotnya