Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut (AL) di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya- Jawa Timur Senin (20/1/2014).
Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.
Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya. Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.
Hakekat penyelenggaraan acara ini adalah peresmian Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut. Kolatarmatim dan Kolatarmabar menjadi penanggungjawab atas penyiapan satuan tugas calon pengawak, sekaligus menjadi tempat diselenggarakannya KPPK.
Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari kapal selam diesel engine, perusak kawal rudal, multi role light frigate, kapal cepat rudal 60 meter, kapal patroli cepat dan latih layar.
Sedangkan, Kolatarmabar sebagai tempat untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Barat menyiapkan satuan tugas calon pengawak kapal bantu hidroโoceanografi, bantu cair minyak, kapal cepat rudal 40 meter serta calon pengawak kapal angkut tank.
Dalam amanatnya, KSAL mengharapkan pembentukan KKPK TNI AL ini dapat mencapai beberapa sasaran penyiapan pengambilan kapal, seperti koordinasi yang baik antarSatgas pengawak, KPPK dengan kedinasan terkait. Sasaran lainnya adalah menyangkut pemenuhan dukungan administrasi dan logistik personel dan pelatihan para awak.
โSelain itu, akan diperolehnya personel cakap dan profesional untuk pengawakan Alutsista baru sesuai operational requirement yang ditentukan,โ ujar Laksamana Marsetio, seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim.
Hadir pada acara peresmian tersebut, antara lain Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Arif Rudianto, Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Darojatim, Para Asisten KSAL, dan pejabat Mabesal, Pangkotama TNI Angkatan Laut wilayah Surabaya serta Komandan Satgas KPPK Kolonel Laut (P) I Nyoman Sudihartawan, Komandan KRI Multi Role Light Frigate 1, Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan. (Jurnas.com)
bisa dipasangi rudal C-705 gak ni?
Tumben bukannya nanya bs dipasang Yakhont apa enggak, hehe..
kkkkkkk, kalau nanya Yakhont keberatan
yaa.. rudal yang bisa dibuat indonesia aj dlu masbro… klo yakhont kan terbatas. ๐
Maaf …nubi mau tanya… Apakah kapal Nahkoda Ragam Class sudah di beli RI? Apakah yg dulu di tolak Brunai? Mungkin sesepuh2 bisa kasih sedikit story nya hingga di beli RI? Suwun..
Kolatarmatim untuk penyelenggaraan KPPK wilayah Timur bagi kesiapan satuan tugas calon pengawak dari kapal selam diesel engine, perusak kawal rudal, multi role light frigate, kapal cepat rudal 60 meter, kapal patroli cepat dan latih layar.
—————————————————————————————————————————————————–
Multi role Light Fregat sudah jelas Bung tomo/NR class
Perusak Kawal Rudal ???PKR yang mana ini hehehehe
Jangan kaget yaa bila bremen class ikut parade 5 oktober 2014
Kapal selam Diesel engine pastilah si killo
@Bung parjan
ente kok ketinggalan berita banget yaa NR sudah dibeli lama dan sudah diretrofit di lursenn bung
Jadwal kedatangan NR/Bung Tomo class mundur dari yang dijadwalkan kapal pertama diterima november 2013
Sekarang Kapal kedua sudah selesai dicat dengan camo TNI AL
kapal pertama yang dicat KDB Jerambak nolambung 30 (foto diatas)
kapal kedua yang dicat KDB Nakhoda Ragam no lambung 28 (foto diatas)
Bulan Juli dua kapal ini berlabuh di Indonesia..yang ketiga Bendahara sakam no lambung 29 menyusul diakhir 2014
Astaghfirullahaladzim….
Iya bung, istigfar-in aja komen yg kayak begitu
share dong, bokisnya dimana ?
Kita nggak perlu terpancing dgn komentar kyk sdr….
Itu memang sengaja memancing emosi bung satrio dan yg lainnya.
Yg penting warjag tetap bisa kita jaga kualitasnya….
Insyallah.
@ diego.
nah…perlu di sekolahin tuh nicknya
IDEM…….
Maaf, terlambat merespon. IP 36.76.225.128 sudah di-banned selamanya
belajar ke PAUD dulu mas biar pinter memberi komentar. kalo tidak tahu lebih baik diam.
PKR.? Jelas lg dibikin di Belanda toh. Diesel subs.? Tuh Changbogo… Gak ada list TNI bli Bremen…
PKR belanda 10514 akan selesai 2016 dan kapalnya akan dirakit(disatukan) di PT PAL
CBG paling cepert datang akhir 2015.(kalau nggak delay)
Gak perlu sekarang kale tuk menyiapkan satgas tuk menjemputnya dan menyiapkan awaknya
Sebenarnya para pemimpin kita sering memberikan berita tersirat termasuk gambar dikalender,,,untuk rakyatnya agar mereka tidak underestimate terhadap aparatnya,,dan khawatir akan kemampuan kita,
Presiden kita adalah ahli strategi dan terkenal Jendral pemikir,,,tentunya beliau JAGO dalam hal strategi dan taktik militer,,jadi gak usah diajari bagaimana memberikan yang terbaik untuk almamaternya,,
masa lupa kasus killo yg penuh berita tersirat dan kalendernya…
dulu hanya hoax dan hanya orang yang pintar saja yang bisa menangkapnya
Kalau suatu saat ane gak diskusi lagi disini dan banyak hoax ane yang jadi kenyataan ,,,,yaaaa KENANGLAH
Komentar dengan account XXX tak bisakah di deleted admin? sangat mengganggu forum ini. mas satrio ..sabar aja..
parah lo bro..ckckck…Sabar Bung @satrio
memangnya kenapa kalau pemili disatukan mas.?bukannya lebih hemat.?akan banyak capres alternatif serta meminimalkan politik transaksional
# bung satrio
jangan pusing2 bro..apa lagi sampai ngomong seperti ini
“Kalau suatu saat ane gak diskusi lagi disini dan banyak hoax ane yang jadi kenyataan ,,,,yaaaa KENANGLAH
kesannya anda mau mati saja,……(jangan sampai yah)
ini buat anda biar lebih bersemangat menambah ilmu2 militer untuk kita semua.
http://www.youtube.com/watch?v=d03JkQ9Jx8I
http://www.youtube.com/watch?v=mpYbq_3musg
dan
http://www.youtube.com/watch?v=7CeTEzHYnP0
SEMANGAT BUNG SATRIO….!!!!
dan sabar bro satrio…,..urusan nick beler itu urusan bung diego biar di sekolahin
.
*salam rindu damai
Info di warung sblh kata Om Nara Yg dr Barat itu yg type “7 Propinsi” yg dipilih sbgai wakil dr barat.. Pengen nya sih tau jg nie Flagship yg dr Timur..issue nya lbh cetar membahenol..klo clue abu2 nya blh tau dikit gk Om.?
Akun Satrio ta.. A.K.A Bekicot atrek gk usah dianggep Om..buang energi doank.
YUP BETUL DZP class
Maaf Bung Satrio, saya terlambat baca komentar tersebut. Sudah saya hapus dan IP 36.76.225.128 di-banned selamanya. Catat tuh IP
http://www.helis.com/database/pics/sis/174_802.jpg
Makasih bung diego
Disebelah Tantangannya malah lebih ekstrim tetapi tidak menyurutkan saya tuk tetap memberikan pencerahan yang mencerdaskan.
Karena disana blog dan admintnya MILIK ASING malah saya yang di TO
sejak 6 bulan lalu saya tidak bisa menampilkan Link dan Gambar tetapi ane gak dibaned hanya dibatasi saja,
karena mereka Tergoncang saat saya pernah mengupas banyak rahasia ausy ,dan sekutunya,,ane dianggap most dangeros forumer
hehehehe
@Bung NOW
cepet amat ne naggepinnya
ane kasih statusnya yaa Nego final menuju closing
๐
Saya bantu do’a saja bung. Mantep euy, bisa dibilang light destroyer tuh
Flagship yg dari Timur kl sy boleh nebak paling antara Slava class atau Admiral Gorshkov class kan ya bung Satrio?
Pokok e dari ruskiee
hehehehehe
mas untuk flagshipx mau beli baru apa second jg mas.?
baru mas baru asli baru mas..bukan bekas sepertibaru mas
@bung Now
peran AAW make SMART-L
6000 ton lho yang paket spesialnya vls 8x rgm diganti ama vls jaguh kaporit warjager.
esternya yang 30,atawa san-6
talwar rasa indonesia dong mas..hehehe
amiin moga g ada perubahan rencana aja deh mas..
DZP mantap juga ternyata
Yang baru timur atau barat?
Tadi baca Smart-L jarak endusnya 400km untuk pesawat dan 65km untuk stealthy missile. Jika stealthy missile bisa diendus dari jarak 65km sepertinya stealthy aircraft bisa diendus dari jarak yang lebih jauh lagi.
Sementara untuk target permukaan menggunakan APAR, Radar AESA pertama yang terpasang pada kapal perang. Jarak horizon search 75km, jadi untuk VLS Rusia setrong yang jangkauannya 300km tetap butuh Heli OTHT
air talwar is the best!
Program radar maritim apakah ada roadmap-nya?
TNI AU sangat sistematis membangun pagar radar sekeliling wilayah RI, pengadaan pespur dan radar sejalan.
Apakah radar maritim/pantai di bawah TNI AL atau Bakamla?
Belum pernah dengar ada suatu rencana yang sistematis terkait radar ini…
NR CLASS CMIIW?
KRI BUNG TOMO
KRI USMAN-HARUN
KRI Nama pahlawan keturunan tionghoa
kri yang keturunan tionghoa bisa menggunakan nama “JOHN LIE”
KRI NOWYOUDONT, bakal calon pahlawan
dari reparasi 3 Light Frigate Nakhoda Ragam Class, seharusnya mempunyai kesempatan untuk memiliki senjata canggih pertahanan udara ,layaknya apa yg di pasang di bremen clas atau F125, Apalagi RIM 116 RAM Launcher merupakan senjata pertahanan dan tidak untuk tujuan ofensif.
Belum lagi setiap korveet brauncsweig yg hanya berbobot sekitar1800 an ton (kalau tak slh) mengusung 2 unit RIM -116 RAM launcher, jadi sudaah sehrusnya dan fardhu kifayah untuk hukumnya untuk mmemasangi 3 light fregat nahkoda ragam class, yg di servis di lursen jerman, bisa di psg senjt pertahanan anti rudal RIM-116 RAM,karena bobotnya 1940 ton,
apalagi kt tau, bahwa eropa khususny jerman lg krisis ekonomi, ini bisa jd btu loncatan buat TNI aL,bila bisA memiliki RIM 116 RAM ala destroy,,, ๐ ๐
(maaf org awam)
Kri john lie
Iya nih @bung satrio…
Ketinggalan banget…
Maaf nih.. Saya googling dan nemu di forum sebelah… Vietnam menolak kapal ini karena kalau di gas pol kapalnya miring… Mohon pencerahannya….
Maaf orang awam banyak salah…
Trims.
klo miring kekiri ntar port kanan di pasang yakhont biar imbang ๐
joke aside idem nunggu jawaban ๐
bung @parjan frizzy
Dulu mmg banyak terdengar berita2 miring mengenai Nahkoda Ragam class ini, tapi saya sendiri cenderung menganggap itu hanya desas desus. Sepertinya penolakan Brunei awalnya adalah mengenai spesifikasi, bukan kualitas kapalnya.
Nahkoda ragam ini desing-nya adalah design F2000 family yang sudah mapan. Upsizing-nya KD Lekiu/Jebat TLDM. menurut bung Satrio design F2000 adalah kloningan downsized dari bremen class. Makanya TLDM juga meminati kapal ini karena faktor commonality, alasan tidak jatuh ke TLDM adalah budget, bukan karena teknis. Mungkin itu juga alasan Vietnam karena mereka melirik produk Russia untuk fregate dan melirik Sigma 90 untuk light frigate/corvette. Sedangkan Filipina juga jelas pasti berminat ๐ hanya saja budget mereka sekitar 400jt USD untuk 2 kapal frigate (mereka ingin frigate diatas 100m) plus persenjataan dan elektronik, padahal NR adalah corvete 90m dan dibundling 3 unit
Saran saya buat bung DIEGO agar me-LINK-kan Warjag ini dengan Facebook atau Tweeter………
Agar pengacau-pengacau yang hanya SEKEDAR LEWAT dapat di “minimalisir”, kalau dihilangkan pasti tidak mungkin.
Betoel kata bung @now…….
NR ini masih lebih canggih dari Sigma-90 milik kita, dan merupakan barang baru, bukan bekas pakai, karena emang belum pernah dipakai sama yang punya dulu….
dan dirawat dengan sangat baik, karena Galangan Lurssen dibayar untuk merawatnya ama pak Sultan
Bila HARGA nya dibandingkan dengan Sigma-90, terhitung SUPER MURAH
Secara Umur bisa dikatakan masih seangkatan dengan KRI Diponegoro (Sigma)
Komentar-Komentar miring tentang NR itu hanya Isu-Isu………………Katanya si A…….Katanya si B………..katanya……katanya……….dst
Betul bung @Melektech, NR class adalah kapal baru dengan design mapan. Brunei membayar nyaris 1 milyar USD untuk 3 kapal ini dan kita hanya membayar 380 juta USD ๐
Batal/gagal negara2 lain mendapatkan NR class adalah karena berbagai faktor kecuali factor kualitas. Nahkoda ragam adalah salah satu belanja cerdas TNI
Siap Bung Melektech.
Akan saya cari tahu caranya. Thanks
Salam
isu2 miring mungkin tidak seluruhnya salah. tetapi dengan adanya re-armament mungkin kasus tersebut bisa diperbaiki bahkan dihilangkan. dengan perubahan avionic ke thales (sebagian ?) dan persenjataan ke type mica mungkin bisa mengurangi beban yang harus ditanggung pada saat full speed (miniatur/compact). perihal malaysia, mungkin harga yang ditawarkan brunei ke mereka berbeda dengan ke indonesia. masa mau memberikan stick ke jiran yang suka usil dan membully yang lemah.
maaf jika opininya kurang berkenan.
Kalau masalah miring bila dipakai ngebut karena kurang panjang
Kapal ini bekas milik orang kaya yang maunya semua yang istimewa ada dikapal yang gak sampai 100 meter ini,,,
Daleman real fregat masuk dikelas OPV jadi ada kesan overload
Tetapi dengan banyak retrofit akan mengurangi deadweight sehingga NR akan stabil
contoh penggantian VLS seawolf dengan VLS mica
ada komponen yang namanya insyte illuminator radar untuk seawolf beratnya aja 2 ton,,dengan penggantian makai MICA illuminator bisa dihilangkan karena mica gak butuh ,,,jadi bisa mengurangi deadweight,
Yang untung yaa kita dengan harga murah dapat barang bagus..
Dan brunei da cukup puas dengan darussalam class
Menhannya brunei (kerabat sultan)yg lebay dengan persenjataan yang diinginkan,dikapal sekelas OPV.
Coba waktu itu dibenerin dikit pasti da dipakai oleh mereka.
Mereka terlanjur gak puas dan komplain
karena kaya yaa langsung beli lagi dilursen
dan barang yang udah terlanjur mereka gak seneng dianggurin di lursen tuk dijual,
Dijual harga segitu karena mereka melihat yang beli Indonesia,
belum tentu vietnam akan dapatkan harga segitu,
selain faktor kedekatan,,di vietnam gak ada orang minang yang pandai menawar.
hehehehe
betul kita untung, dan tentunya juga cukup cerdas untuk dapat merekayasa ulang center of gravity NR hingga stabil.
bagaimanapun juga catatan abu2 harus diberikan kepada BAE Systems, ibarat dokter bedah plastik tentunya juga tidak bisa mengikuti apapun yang diinginkan pasien tanpa batas, bisa meleot kemana2 wajahnya nanti (walaupun si pasien bersedia bayar mahal, resiko reputasi yang hancur harus ditanggung dokter yang tidak profesional).
Ga tau harga penawrannya sama atau tidak, tapi baca disalah satu blog jiran panglima TLDM sendiri yg konon bilang alasannya NR class luput karena ketiadaan budget. Laksamana class dicopotin rudal dan torpedonya karena kadaluarsa dan jadi FAC, ga diganti rudal/torpedo baru alasannya juga sama: budget.
Yang sedang peminat militer jiran tunggu adalah dimulainya produksi Gowind class, ini juga belum jelas kapan pastinya. Sigma class mah kan udah proses cutting steel ๐ Selain itu juga ada gossip Oliver Hazard Perry-class frigates eks US Navy yang akan dipensiunkan akhir tahun ini dan masuk FMS (Foreign Military Sale), ada 7 unit frigate yang bisa jadi rebutan, bisa jadi antara TLDM dan AL Pilipina karena TNI AL menurut info bung Satrio sudah melirik sumber lain untuk kelas real fregate (Bremen class)
Tapi jika dikaitkan dengan rencana pengurangan anggaran pertahanan Malaysia, sepertinya pendanaan proyek Gowind dan after effect Scorpene/AV8 akan menghambat upaya pengadaan jenis kapal baru. Logika saya TLDM saat ini punya beberapa platform layak operasional tapi ompong tanpa taring (Laksamana class), imo-lebih masuk akal bagi mereka memprioritaskan mempersenjatainya kembali daripada membeli frigate refurbished lain.
berita dari jiran perihal nr :
http://www.malaysiandefence.com/?p=3911
berita dari jiran perihal re-armaming:
http://www.malaysiandefence.com/?p=3932
sedangkan penolakannya dilakukan kira2 di tahun 2011, bersamaan penolakan tni al di waktu itu (untuk berita yang ini maaf sudah tidak ingat link-nya–>anggap saja hoax) di akhir tahun 2012 muncul lagi wacana akuisisi nr buat tni al. ternyata kondisi yang tidak sempurna tersebut bisa dimodifikasi agar sempurna, selain harga rearmaming/modifikasi seharga beli hull aka kosongan. waktu itu di forum2 jiran, pilihan indonesia tersebut menjadi bahan tertawaan. bahkan di formil dalam negeri juga. sonora lupa, kalau dimodifikasi dengan produk thales maka akan menjadi fleet yang sangat tangguh dan modern. bayangkan 4 sigma korvet+3 nr bisa ngobrol bareng tentunya akan berlipat ganda deterennya. apalagi ditambah sigma 10514. wow, sayang penyesalan biasanya dibelakang. sang multiplier effect itu telah pindah ke jirannya yang selama ini diremehkan. “jalma tan keno ingino” sekarang tinggal tunggu waktu buat membungkam sonotan.
He…. dulu di forum malaysia suka meremehin indonesia karena beli barang bekas, ternyata mereka juga berharap dengan barang bekas juga…
Itulah dunia rodanya selalu berputar kadang diatas kadang dibawah…
Semoga pemerintah bisa memanfaatkan hari terang untuk persiapan di hari gelap
Sonora no more, Sonotan yang jadi benchmark saat ini dan ke depan. Saya tidak bermaksud merendahkan negara lain, tapi saat ini yang layak diperhitungkan di kawasan adalah militer Singapura dan Australia.
Perjanjian FPDA membuat serangan terhadap salah satu anggota akan mendapat bantuan dari anggota lainnya. Anggota FPDA adalah Malaysia, Singapura, Australia, NZ dan UK. Padahal Malaysia dan Singapura adalah negara non blok, tapi punya fakta pertahanan dengan blok barat.
Militer Indonesia, harus bisa menyeimbangkan kekuatan dgn gabungan negara2 persemakmuran yang ada di kawasan, for instant Malaysia, Singapura dan Australia.
Dengan hadirnya Sigma-90, NR dan 1 unit PKR maka habis sudah Malaysia, apalagi setelah hadirnya Changbogo, Apalagi K…………. Wah mau ndak mau Malaysia Wajib Upgrade Alutsistanya.
Bahkan beberapa analis negeri Kangaroo juga mulai ketir-ketir, dengan modernisasi TNI yang bisa digolongkan Gila-Gila an
DS 30B REMSIG 30mm sepertinya kok kurang gereget ya.? apa CIWS itu yg dipasang di NR.?
pengen liat ap berani ngehadang tik klo ad kapalnya asutralia msk perairan nkri
ada pernyataan dari Benjamin Schreer, a senior analyst at the Australian Strategic Policy Institute, klo trjadi konfrontasi semua frigate indonesia akan kalah cos teknologi lebih bagus Anzac-class frigate australia,, dibanding frigate indonesia yg diproduksi belanda thn1960an
apa benar begitu adanya?????
http://www.canberratimes.com.au/federal-politics/political-news/naval-breach-australia-could-gain-from-increased-indonesian-patrolling-20140121-316xs.html
Yang penting RI jangan mau latah joget sesuai lagu yang dipilih Oz:
A greater Indonesian navy presence in the seas south of Java would actually increase their RESPONSIBILITY for patrolling for asylum-seeker vessels heading off from their territory, a Defence source said.
> Responsibility ? pale lu peang, asylum seeker bukan pelanggar hukum bahkan dijamin haknya oleh hukum internasional. Tujuan mereka Oz, so U deal with them, ngapain ajak orang lain ikut repot…
Prime Minister Tony Abbott, responding to questions on the issue on Wednesday morning in Davos, Switzerland, said Indonesia’s President Susilo Bambang Yudhoyono should understand that stopping asylum seeker boats was a ”matter of sovereignty”
> Ente juga harus paham ‘bott, negara lain juga punya ‘sovereignty’, jangan slonong sana sini..
”The potential for a nationalist response from the public makes it difficult for the Indonesian government to take a MUTED stance, even if they were inclined to.”
> Mau muted atau mencak2, it’s none of your f***ing business !
Defence experts are playing down tensions over Australia’s ACCIDENTAL breaches of Indonesia’s waters and say Jakarta’s vow to boost its southern sea patrols could even work in Australia’s favour.
> Accidental ? ngeles pake malu dikit bung, gak sengaja melenceng ratusan mil ke utara hingga masuk laut teritorial RI ?
”The Australian government really has to ask: is people-smuggling the issue that it wants at the core of bilateral ties?”
> Make up your mind mate! Which is it, people-smuggling or asylum-seeker ?
Meanwhile, video footage has emerged of asylum seekers receiving medical treatment in Indonesia for burns they allege were inflicted during a recent Australian navy towback operation.
> Sebar luaskan semaksimal mungkin, ingat smear-campaign mereka tentang jagal sapi !
”The government rejects any allegation of inappropriate behaviour by our navy or Customs and border protection personnel in the conduct of their duties,” he said in a statement on Wednesday.
The federal government has strenuously denied the allegations.
> Mana ada turunan bromocorah ngaku ?
anzac akan selalu jaga jarak di luar 300 km, karena ada yakhont di VS & S-Club di kilo, yang bahaya adalah F35nya kalau sudah bisa landing di LHDnya (kalo muat landasannya)
tantangan bagi tni al, ayo buktikan walau kapal ex belanda tahun lawas tapi jeroan new….mohon pencerahan..
bung @andri, sepintas Anzac-class lebih unggul dari Van Speijk class, tapi jika mengingat kapal tua TNI sudah mengalami upgrade ya belum tentu underdog juga ๐ mungkin malah mengungguli frigate Aus yang lebih muda. Misalnya saja SSM Anzac Harpoon 120km sedang Van Speijk dgn Yakhont punya jangkauan 300km. Logikanya ga mungkin pasang SSM dgn jangkauan 300km tanpa ada penyesuaian elektronic/radar-nya.
Itu baru KRI tahun 60-an sedangkan rencananya kan modernisasi TNI akan segera mendapat Kapal permukaan baru dan refurbished. Kapal refurbished ini walau nanti tampangnya jadul tapi pasti TNI mempersiapkannya untuk tantangan kawasan saat ini dan ke depan dan melengkapinya dgn jeroan2 dan taring baru. PKR 60-40 juga akan dilengkapi SSM sekelas C705 yang bisa menghancurkan kapal dgn tonase 1500-3000 ton dan membuat kerusakan parah untuk kapal dgn tonase yang lebih berat. Artinya bahkan PKR 40-60 yang nanti akan banyak jumlahnya -diatas kertas- punya kemampuan untuk menghancurkan kapal sekelas frigate Anzac RAN
Saat ini “ancaman” datang dari China dan Australia, TNI mau tidak mau harus bergerak cepat dan cermat. Dulu TNI sangat tertinggal tiba2 dapet dukungan dana dan dihadapkan dengan lingkungan hostile yang diisi pemain2 besar, most likely kita akan terus melihat lompatan yang agak jauh ke depan dalam modernisasi TNI. Kita harap saja demikian ๐
amin,,, thnxs bung nowyoudont atas pencerahan nya,,
klo blh nanya lg itu PKR 60-40 yg mana yah? ,, apa KRI clurit (KCR40) bisa termasuk PKR 40 atau ada lg yg akan di buat utk PKR 60-40 yg baru?
Setau saya masih yang itu2 juga. Maaf kalo membingungkan, my bad, maksud saya PKR40 ya KCR40 itu ๐ biarpun kecil tapi dilengkapi rudal anti kapal permukaan dengan jangkauan bisa mencapai 180km
mungkin maksudnya “PKR” itu patroli kawal rudal ya bung now xixixixi. kalau PKR asli kan “Perusak Kawal Rudal” Guided Missile Destroyer Escort. nah kalau pengawal dan dayang2 telah dibuat, kita sekarang tinggal nungguin “Gacoannya”
Saya rasa tidak perlu takut dengan teknologi lawas (tahun 60an). Jadi ingat dokumentar (dari Youtube) mengenai Fast Battleship Iowa Class yang dibangung di tahun 40an yang digunakan mulai dari PD 2, Perang Korea hingga Vietnam dan dimodernisasi dengan rudal Tomahawk serta mampu disandingkan dengan teknologi mutakhir untuk radar, persenjataan dan fire control. Jika di-lawan-kan dengan destroyer saat ini maka besar kemungkinan Battleship ini akan lebih unggul.
NR masih menggunakan rudal Seawolf utk SAM nya.? Dengar2 pabrik pembuatnya sudah tutup, makanya TNI minta diganti. Trus apa masih tetap dilengkapi dengan terpedo Sting Ray.? mengingat rudal itu katanya tidak dijual ke Indonesia.?
Sepertinya SAM untuk NR dan Sigma class pake VL Mica
Betul bung nowyoudont, NR Pake VL mica, pembelian rudal tsb sudah pernah dimasukkan artikel team ARC.
Sigma 9814 Vietnam menggunakan MM40 Block III dan VL Mica juga, sepertinya jika jika NR class dipasang excocet blok III jadinya akan serupa dengan Sigma 9814 Vietnam Navy dalam SAM dan SSM-nya, hanya beda platform pembawanya saja.
Pengembangan kekuatan militer Vietnam adalah melirik ancaman China, menarik juga bahwa persenjataan light frigate Vietnam navy dan TNI AL serupa ๐
http://www.navyrecognition.com/images/stories/news/2013/october/VL_Mica_launch_MBDA_Khareef_corvette_OMan.jpg
Peluncuran VL Mica
Jangkauan: 1-10+ km
Kecepatan: Mach 3
dgn vl mica yg ter instal di NR class yg sebentar lagi akan datang memang menjadikan lompatan besar dlm pertahanan udara di tubuh armada TNI AL yg selama ini mengandalkan rudal pertahanan udara sekelas Mistral dan Strella.
Klo, menurut data yg pernah saya baca bisa rudal ini jangkauan yg pernah di test bisa sampe 12 km th 2008
HMS Illustrious, kapal induk kelas ringan Royal Navy akan memasuki masa pensiun di tahun 2015 nanti (akhir 2014). Ada kabar setelah pensiun rencananya akan digunakan untuk conference centre, hotel dan atraksi untuk tourist. Bahkan sudah ada naval arsitek yang merancang aircraft carrier ini sebagai Yacht lengkap dengan kolam renang ๐
http://www.naval-technology.com/uploads/newsarticle/4160232/images/448963/large/bmt%20illustrious%20large.jpg
Kapal induk ini sempat diperbantukan untuk penanganan bencana topan Pilipina dan mengangkut 40,000 pengungsi dari kepulauan yang parak poranda, kapal ini juga digunakan sebagai pangkalan helikopter untuk logistik dan evakuasi.
Sepertinya Invincible-class light aircraft carriers ini yang dulu sempat ramai digosipkan ditawarkan “mama Elly” Sayang sekali jika hanya dijadikan Yacht
Berkhayal .. jika dibeli tahun 2015 dan retrofit 3-5 tahun maka MEF3 2020 up bersamaan dengan hadirnya destroyer class TNI AL akan mulai naik kelas jadi blue water navy. Akan ada unsur kekuatan udara yang flexible dan bisa digeser sesuai kebutuhan. Selain itu kapasitas dan dualisme fungsi-nya juga dibutuhkan negara kepulauan yang rawan bencana alam seperti Indonesia.
Mari berkhayal
bung @nowyou , dikawal ehemm juga bung , mimpi yang indah dan di barengi dengan penguatan ekonomi ๐
Mungkin yang dimaksud kebocoran yang hingga 3000 t per tahun itu adalah biaya yang dikeluarkan dalam seluruh kegiatan ekonomi dan pemerintahan yang diatas nilai semestinya. Misal bikin KTP gratis tapi dikenai biaya, Akte kelahiran, kartu keluarga, SIM, perijinan, pungli dan lain sebagainya yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi dan inefisiensi
250 milyar USD per tahun
=
Pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, infrastruktur mantap merata, alutsista juara
Maaf sedikit koreksi. Dari jaman Pak Cum (Soemitro-Bapaknya Om Prabowo), beliau udah teriak kebocoran anggaran tuh lebih dari 30% Anggaran. Dan itu berlanjut sampai sekarang. Faktanya, Perkara Korupsi dan Perkara Persaingan Usaha didominasi Perkara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Nah kalau nominalnya ya gak sampai Rp.3.000 T bung @nowyoudont hehehe.. Maaf sedikit koreksi saja.
Terima kasih masukannya bung ๐ ini memang penyakit kambuhan di Indonesia
Sepertinya yang 3000T itu adalah estimasi biaya yang tidak efisien per tahun, bukan dari anggaran2 resmi saja tapi dalam perputaran uang di Indonesia, pemerintah ataupun swasta, sipil perorangan atau institusi.
Apa 3000 T terlalu besar? mungkin saja. Tapi inefisiensi di berbagai bidang adalah kenyataan sehari-hari. GDP (PPP) Indonesia 2012 menurut world bank adalah 1,223 milyar USD, 30% masuk biaya tidak efisien nilainya sudah sudah 366 milyar USD, sedang Rp 3000 T adalah 20%. Btw menurut saya, hal semacam kurangnya panjang jalan dan kondisi jalan akan menambah beban logistik, itu juga inefisiensi karena kerugian akibat macet dan operasional cukup tinggi.
Amin
Skedar Menimpali…., tahun 2014 total volume transaksi pasar modal indonesia optimistis akan tembus 5.000T, berbanding lurus jumlah transaksi perbankan mencapai 7.000T…..jadi akumulasi roda ekonomi Indonesia pastilah diatas itu….lha transaksi by cash, mikro, de el el….diperkirakan akan semakin tumbuh….; jadi jangan pesimis….apalagi ikut mahzab Fitra yang gembar gemor utang RI sudah tembus 2700T….., itu tidak jadi soal sejauh alokasi utang didominasi belanja modal…., kalaupun belanja alutsista tidak dikategorikan belanja Modal, yang jelas Kapabilitas Militer pertahanan berbanding lurus dengan naiknya daya tawar RI di pergaulan antar bangsa….
belanja alutsista kategorinya askes… ๐
berkhayal juga bung bidang migas dikuasai kita dan msh cukup pula cadangannya.
Ok. Mari kita lihat Bremen Class ikut parade 5 oktober 2014. Klo ga ada mungkin bremen nya lg menyelam yah seperti kilo yg gak pernah muncul. Ato mungkn disembunyikan ditempat tersembunyi yg tersembunyi dari pandangan. Zzzz….
Memorabilia dulu yaa buat bacaan disini
DULU Saat satgas penjemputan kapal eks Jerman Timur berangkat ke Jerman ada beberapa kejadian yang menarik dan membuat geli para perwira TNI AL kita
Yang dibeli saat itu alutsistanya terdiri dari
1. Korvete Kelas “Parchim” 16 unit
2. Kapal Penyapu Ranjau kelas ” Condor” 9 unit
3. Kelas “Frosch” .14 unit,
Disamping itu,ada 1200 truck rantis unimog mercedes, 2.000 unit SAM “Strella” dan puluhan unit dapur lapangan.
Untuk 2 jenis kapal “Parchim” dan “Frosh” dilayarkan sedangkan “Condor” dikirim lewat kapal barang.
Yang bikin geli kejadiannya Antara lain
Persepsi Personil AL Jerman,
– Mereka mengira TNI AL kita sama seperti Angkatan laut Nigeria yang juga membeli kapal bekas eks Jerman timur. mereka pikir performance pelautnya kurang bagus,
Namun begitu personil TNI AL kita berbaris dengan rapi dan “apik” personil Jerman akhirnya memberi respon penuh hormat dan friendly.
– AL Jerman memberikan pelatihan bagaimana cara manuver kapal ,dll yang menurut mereka di PERLUKAN,agar sesuai SOP membawa kapal itu berlayar ke Indonesia dengan selamat.
Tetapi saat sailing pass personil AL Jerman teriak-teriak,dan sedikit ngeri,, karena manuver yang dijalankan Personil TNI AL kita lebih dahsyat dan membahayakan.tetapi penuh perhitungan,
Dan dijawab oleh personil kita bahwa ini kapal kecil Angkatan Laut kita sudah biasa dengan kapal besar, Frigatte, Corvette bahkan Destroyer.
Akhirnya Personil Jerman salut kepada skil para personil TNI AL
Kejadiaan Lucu disisi personil kita
– Pelaut kita mengira dan membayangkan namanya kota di Jerman, pasti wah gemerlap dan glamour bagai gambar gambar dan film film yang biasa mereka lihat selama ini.
Tetapi Yang terjadi, Personil TNI AL kita tidak mengira kota yang mereka kunjungi lebih SEPI dari kota kecamatan di Indonesia, apalagi dibandingkan dengan Surabaya armatim
dan asemmm warungnya jam 21.00 malam sudah pada tutup dan yang dijual hanya roti bantal yang keras plus KARFOLLEN alias kentang baik direbus maupun di goreng,
buyarlah impian mereka
asem tenan
hehehehe
Ciaaa…..gy nostalgia ya kang….hahaha
om saya kebanyakan bawa jus apel, yang lidah sy g doyan hehehe
Maaf, mau sharing bacaan. Sepertinya pantas untuk diketahui oleh kita semua. Warning in advance; berita ini bikin jengkel.
CSBA(Centre for Strategic and Budgetary Assessments) sebuah lembaga think tank yang berbasis di AS, memberikan penilaian rinci peran strategis sentral Australia dalam persiapan Pentagon untuk perang dengan China. Lembaga think tank ini menerima pendanaan dari biaya proyek riset Departemen Pertahanan AS. Ini salah satu kutipan laporan yang bikin jengkel:
==============
Green Water Warden:
Laporan itu mengatakan: “Lokasi Australia yang relatif berdekatan dengan selatan kepulauan Indonesia, bila dikombinasikan dengan keragaman dan kedekatan tingkat tinggi angkatan bersenjatanya (dgn AS), akan memainkan peran penting dalam menjaga Selat Lombok dan Selat Sunda,” Laporan ini membahas secara rinci jenis pesawat tempur, kapal perang dan persenjataan yang dibutuhkan untuk mengalahkan pasukan China dan bagaimana cara untuk efektif memotong impor esensial energi dan bahan baku dari Afrika dan Timur Tengah. Laporan ini juga secara terbuka membicarakan keuntungan militer yang didapat dalam “pengerahan pasukan (US/Aus) di wilayah daratan atau di perairan Indonesia” dan menekankan perlunya mengatasi “sikap Non Blok Indonesia netralitasnya”
==============
Peristiwa masuknya Kapal perang Australia harus dipandang lebih serius, wilayah negara kita daratan dan laut dipandang sebagai bagian dari alat US (dan Australia) dalam strategi melawan China. Jika kita lebay mereka akan semakin berani. Australia ‘cuma’ alat, aktor utamanya tetap AS. Dan kabar terakhir rencana penempatan 2500 marinir AS di Darwin akan segera terealisasi.
Dalam laporan itu juga mengatakan bahwa Australia Utara dan Barat adalah lokasi penting untuk penempatan Kapal selam US Navy.
Penting juga bagi TNI untuk terus menyembangkan alutsista barat-timur agar Indonesia tetap netral dan tidak di bawah tekanan pihak tertentu. Dan sepertinya laporan bertanggal November 12, 2013 ini sudah semakin terlihat momentumnya. Mungkin ini juga yang menyebabkan Kilo class disebut secara terbuka akan ditempatkan di laut selatan
Pentagon sedang mempersiapkan perang tidak untuk beberapa dekade ke depan, tapi beberapa tahun di depan dan Indonesia akan diseret untuk jadi kepentingan/alat mereka. Bagi yang mau baca laporan lengkap bisa didownload disini
Bung @Nowyoudont, terima kasih atas sharingnya.
Pada artikel saya ALUTSISTA ANTARA RUANG DAN WAKTU telah saya tulis โJustru kemungkinan makin besar bahwa wilayah Indonesia, secara ruang dan waktu, mau tidak mau, suka tidak suka, akan terlibat dalam konflik antara Amerika plus sekutunya (Australia), dan China. Sebagai buffer zone , Indonesia akan menjadi perlintasan armada laut dan udara mereka yang bertikai. Kemungkinan salah satu pihak yang bertikai akan mengklaim wilayah udara, laut ataupun pulau kita (contohnya Natuna dan Morotai) dalam usaha memenangkan perang.โ
Seperti disebutkn dalam makalah dari sharing anda, mereka usulkan mengontrol Selat Lombok, Selat Sunda, dan Selat Malaka, untuk mencekik China bila konflik Amrik-China terjadi. Bagaimana bisa mengontrol Selat Lombok, Selat Sunda, dan Selat Malaka tanpa partisipasi aktif dari Indonesia? Memang menjengkelkan, dan ini adalah point bahwa makalah mereka adalah lemah, bahwa sama sekali tidak menyebut reaksi Indonesia, seakan-akan kita adalah Negara tanpa daya. Ini adalah mimpi mereka. Dalam jangka pendeknya Ossie tldak akan mampu mengemban tugas membantu Amrik terutama karena keterbatasan jumlah penduduknya dan GDPnya yg sdh dilampaui Indonesia. Justru mereka PERLU dukungan Indonesia. Prediksi saya nggak sampai 3 tahun kekuasaan Abbot akan diambil alih oleh Labour lagi.
Kekuatan mereka ada di AU dan AL, ADnya kecil sekali.
AU : sdh beli 14 F-35, akan ditambah menjadi 72 (3 skuadron), finalnya 100.
AL : akan beli/produksi 12 ks Improved Collins.
Karena itu antisipasi Indonesia haruslah :
TNI AU :
– beli SU-35 bertahap jadikan parity selalu dgn F-35; dengan parity ini teorinya kita selalu menang (lihat sharing spreadsheet yg sdh saya posting).
– beli S300/400 untuk memastikan lebih unggul lagi.
TNI AL: prioritas haruslah anti ks
– Beli segera 12 ks. โThe best weapon for anti-submarine is another submarineโ
– Sudah langkah yg tepat, korvet + fregat Sigma/PKR memiliki sistem anti ks yg memadai.
– Nakoda Ragam class juga demikian.
– Rencana heli anti ks diteruskan.
– CN-235MPA khusus anti ks ditambah
TNI AD : waspadai operasi special warfare Australian SAS mereka sebagai โcoast watchersโ
Just IMHO
@ antonov
hmm sepertinya hampir semua komentator ,menggiring indonesia menjadi musuh USA dan berpihak ke rusia dan china…….terserah deh…
tapi anda jangan lupa @ bung antonov TAMBAHAN DANA UNTUK LAPAN…itu paling penting bahkan kalau bisa di no 1 kan
@okelah terserah juga namun saya pro Indonesia.
Ttg LAPAN, sy juga rada gemes, mestinya sdh dapat membuat rudal elementer kaya SCUD. Ini utk buat pengganti Grad 122 mm saja belum berhasil. Titik lemahnya kayaknya di propelan dan motor roket. Kenapa gak beli lisensi saja.
kemungkinan bukan motor/propelan. berita tahun 2012 mayoritas karena nozzle yang meleleh. sekedar opini, meskipun sudah menggunakan nozzle import. berarti propelan yang diracik sangat kuat sehingga menghasilkan energi/panas yang lebih besar. kabar2 angin pemberi tot c705 tertarik dengan formulanya, meskipun mungkin belum stabil. hal tersebut didukung kabar mengenai rnd bahan nozzle dan teknik pelapisannya (glazing ?) disamping lapan dengan lantangnya mencapai target jangkauan yang 100% improve. misal 14km menjadi 23km terus 46km. sesuatu sekali.
sama2 bung @Antonov, saya barusan baca ulang artikel anda, dan berharap mudah2an Kemenhan serta TNI punya rencana dekat yang sesuai dengan harapan kita semua. Arikel anda bisa jadi kontra strategi CSBA diatas.
Belum lama ini di thejakartapost anggota komisi satu sudah terang2an mengatakan Australia adalah ancaman terbesar Indonesia saat ini, sebelumnya juga pak Pur sudah mengatakan akan menempatkan Kilo class di laut selatan (walau saat itu Menhan mengatakan Australia bukan ancaman).
Inshaallah kejadian masuknya kapal perang asing tanpa ijin belum lama ini (seperti sebelumnya sengketa Ambalat) menjadi tenaga tambahan bagi momentum modernisasi TNI. Skala kejadian tersebut bisa saja merubah white paper keamanan dan menyesuaikan dengan dinamika ancaman baru dari selatan yang lebih besar daripada peristiwa Ambalat. Pemerintah juga harus tetap waspada dgn Malaysia yang punya sejarah menusuk dari belakang, bisa jadi mereka mengail di air keruh dan mencoba peruntungan dengan kembali memfrofokasi di perairan sengketa ketika kita sedang fokus ke selatan. Seperti saya sudah katakan sebelumnya, Indonesia harus punya kekuatan untuk menghadapi anggota FPDA di kawasan, rencana Kogabwilhan bisa jadi adalah jawabannya
Dengan semakin jelasnya kepentingan strategis asing dalam wilayah kedaulatan Indonesia -IMO- juga sudah masuk kategori “harga mati” untuk secepatnya disikapi pemerintah dan TNI. Namun juga jangan kalap dan menunggu perkembangan, saya juga merasa 2016 nanti oposisi saat ini akan kembali memegang kekuasaan dan hubungan Indonesia-Australia ada harapan membaik.
Bagian Koment @Bung Now.
//* dan menekankan perlunya mengatasi โsikap Non Blok Indonesia netralitasnya *//
—————-
Ngeri juga ya permainannya, bbrpa kejadian yg membuat NKRI bertekuk lutut kepada Barat adalah setelah ada bencana Nasional, dan ini seperti tradisi z hanya ketika ada Gesekan elite salah satu angkatan kita yg dominan, effect nya adalah bencana Nasional. 1965,1974,1998…
2014 menjadi titik krusial nih.
semoga pada inget dan mawas diri z kepada bapak2 pemimpin kita, udah ga zaman menjadi “Our local friend army”
Ngeri bung. Itu bukan komen saya, tapi kutipan dari masukan CSBA untuk pemerintah US. Bisa berarti tekanan ekonomi dan black ops politik. Waspadai LSM yang dapet duit dari USAID atau AusAID
bukan hanya lsm yang dapat dana dari kedua lembaga donor tersebut. bahkan mungkin gerakan buruh juga banyak yang kecipratan dana mereka.
Yep. Serikat buruh setali tiga uang dengan LSM, dan memang bahaya sekali dengan sweeping dan efek ekonominya. Buruh menuntut perbaikan saya mengerti, tapi penggerak demo masal dan sweeping mungkin punya agenda yang berbeda yang jauh dari idealisme
* Sekedar Pemikiran ALAY saja : Masa depan Kita mau seperti apa..? *
Militer yg kuat dgn didukung Industri Pertahanan Militer, sebagai kemandirian itulah yg ingin kita capai.
Setelah semuanya tercapa ..lalu apa dan mau bagaimana..??
Sekedar memandang ke bangsa lain yg meredup juga bangkit, dlm hal ini Inggris dan AS, Rusia dan China. Ingris meredup, AS dan USSR bangkit, yg kemudian hari diganti Rusia setelah sempat meredup.
kalo kita lihat Kemandirian Industri Militer mereka ditopang oleh TRADING alutsista untuk mendapatkan GIZI kehidupan industrinya, AS lebih ekstrim lagi, selain banyak sales juga berperan Imperialis, menjadikan Perang sebagai Bisnis untuk multi keuntungan alias bisnis KEMATIAN.
Belakangan China mulai menunjukan karakter yg kurang lebih akan sama seperti cepet atau lambat, selain Penguasaan SDA diluar teritorialnya..ya jualan senjata juga.
lalu Kita mau seperti bentuk apa untuk menunjang kelangsungan yg lama dari kemandirian dan penguasaan tek.senjata militer ini.?
Jadi ingat peribahasa : Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah
gajah : US+Aus dan China , Pelanduk = Indonesia.
Maka Indonesia harus menjelma menjadi gajah yg kuat agar tidak mati di tengah , NKRI harus jaya tidak menjadi kenangan bagi generasi ke depan
Untuk menjadi gajah yang kuat saya yakin Warga Warjag , pemerintah dan TNI sudah tahu harus bagaimana? .. tinggal hilangkan nafsu serakah mementing diri sendiri, tidak Koropsi .. demi generasi mendatang .
masih ingat pidato josh bush :
Ini pun menegaskan politik Amerika โstick and carrotโ. Sebagaimana pidato Bush Jr. pasca 9/11 โare you with us or against us?โ โ so you want stick or carrot, begitu kiranya.
* stick = perang
* carrot = suap
Sekarang jamannya Gajah bertarung lawan Gajah, pelanduk nonton dipinggiran sambil ngelemparin tuh gajah sekalian…:)
ngambil kapal baru dinana gan…?
Dan yng mana.
Mohon maaf , saya baru di sini…
selama ini hanya sebagai SR … pingin tanya nih buat nambah ilmu ..
Boleh di share dong mengenai Bremen Class dari para sesepuh disini,… Apakah sudah di beli TNI ya? Terus apa itu termasuk kapal induk?
Terima kasih.
Mohon maaf juga tapi sebenarnya gampang untuk mencari tahu ttg itu, tinggal di-google dengan keyword “Bremen class” pasti keluar semua informasi yang relevan ๐
Dan tidak, Bremen class frigate bukan tergolong kapal induk atau carrier.
Huaallloo…bung satrio yang punya file-file ada kadabra? Saya pingin tanya barangkali (bukan barang di kali) Anda ada pencerahan… rencana pengadaan CVF Queen Elizabeth Class yang batal dari pengadaan 5 menjadi hanya 3 atau 2 tersebut ditawarkan pula pada kita Bapak Agan? Jika ada wejangan, saya minta petunjuknya. Piye kabare?
Itu isue lama yang sering dilontarkan oleh anak anak formil
saya gak yakin inggris mau memberikan teknologi kapal induknya untuk Indonesia,,
Kalaupun beli kapal Induk beli ISI nya juga mahal mahal dan belum urgent
doktrin kita sebenarnya tidak memerlukan kapak induk karena pulau pulau yang tersebar diseluruh Indonesia adalah kapal Induk alam yang sudah disediakan untuk pangkalan aju
Tetapi kalau nggak butuh kapal Induk NGAPAIN juga TNI AL mengirimkan delegasi “RESMI” ke pangkalan Angkatan Laut El Ferrol Spanyol untuk memeriksa ‘Principe de Asturias’ yang mau pensiun tuk kemungjkinan mau dibeli pada akhir Maret2013 lalu, walaupun akhirnya gak cocok dan batal
bingung juga
Selama hampir 70 tahun merdeka, setahu saya hanya kasus pembajakan Somalia yang memaksa TNI beraksi cukup jauh dari tanah air.
Posisi strategis RI di antara 2 samudera dan 2 benua (= 2 peradaban, Asia dan barat diwakili Oz) membuat calon2 lawan berdatangan sendiri.
Di AS saja mulai muncul wacana An Age of Land Based Sea Power di The Diplomat (silakan google), intinya jika range UCAV semakin besar akibat kemajuan teknologi, ujung2nya kapal induk tidak dibutuhkan lagi, cukup di pulau2 terdepan AS (mis Guam, Diego Garcia).
UCAV sendiri dirancang untuk menjauhkan kapal induk AS dari pantai lawan (stand-off) karena perkembangan teknologi membuat jangkauan ASM semakin jauh, semakin akurat dan mematikan.
Saya juga baca artikel thediplomat mengenai bagaimana strategi China akan membuat strategi gunboat diplomacy ala US Navy menjadi tumpul. Hanya saja untuk keperluan yang jauh dari homeland masing2 sepertinya kapal induk masih berperan besar, termasuk menjaga kepentingan2 di wilayah yang jauh. Dan menarik juga apa yang baru dari supercarrier Gerald R. Ford-class dalam menghadapi kehadiran Land Based ASM jarak jauh China.
Menurut artikel lain, strategi US menghadapi China tidak hanya mengandalkan armada laut, namun terutama mengikutsertakan negara2 sekutunya di kawasan LCT/LCS, bahkan dalam laporan salah satu thinktank US yang baru saya baca pasukan Australia dan wilayah laut/darat/udara Indonesia dimasukan dalam strategi tersebut, plus poin penting bagaimana mengubah kebijakan non blok dan netralitas Indonesia dalam kepentingan menghadapi China.
Doktrin lama Indonesia memang tidak butuh kapal induk, tapi bentuk ancaman juga berubah seiring dengan globalisasi militer dunia. US punya pangkalan yang mengelilingi Russia dan sekarang China, Russia mati2an mempertahankan Suriah, China berusaha mengelilingi India dan menembus dominasi US di pasific dan membangun pagkalan di LCS. Untuk menjaga kepentingan keamanan dan politik/ekonomi negara di masa globalisasi butuh kekuatan dengan kemampuan global juga, apalagi karena Indonesia bukan termasuk blok pertahanan tertentu dan tidak punya sekutu di wilayah strategis luar NKRI.
Bagaimana Australia akan memandang serius Indonesia jika kemampuan projeksi kekuatan TNI hanya sampai lepas pantai ๐ saya pikir itu pendorong TNI mulai melirik yang serba berjangkauan lebih, KS dgn jangkauan lebih, KRI dgn kemampuan samudera, pespur yang berdaya jangkau jauh dll. IMO- pada akhirnya jika trend ini berlanjut adalah alutsista semacam rudal balistik, strategic bomber dan juga termasuk kapal induk. Menurut saya itu keniscayaan, pertanyaannya adalah “kapan”
Pembangunan kekuatan miiliter suatu negara harus dipayungi kepentingan nasional negara ybs, jadi kepentingan nasional ini harus sangat jelas dulu, agar belanja alutsista tidak membabi buta / ngawur.
Mis. konteks: masa perang dingin, Uni Soviet menyerbu Afghanistan, sementara Shah Iran telah tumbang diganti Khomeini, diplomat AS disandera. Petinggi AS bertanya2 dari Afghanistan Soviet mau kemana? Kalau ke barat masuk Iran dan menguasai teluk Persia, sama dengan mencekik (BBM) AS.
Maka dalam pidato State of the Union 1980 presiden Carter memberikan peringatan terbuka kepada Uni Soviet, “Let our position be absolutely clear: an assault by any outside force to gain control of the Persian Gulf region will be regarded as an assault on the vital interests of the United States of America, and such an assault will be repelled by any means necessary including military force”. Pidato Carter ini dinilai sebagai the most truculent (=eager to fight) yang pernah dilakukan.
Berperang di teluk Persia dengan sendirinya butuh kapal induk.
Ujug2 beli carrier tanpa ‘problem statement’ jelas ibarat orang beli setelan jas jutaan rupiah sementara di rumah hanya sarungan rombeng… ๐
Memang pertanyaannya adalah “kapan”, dan kapan ini bisa berarti luas baik memampuan ataupun kebutuhan. Ujug2 beli kapal induk ketika destroyer dan kapal selam saja masih minim jelas tidak masuk akal ๐ Thailand yang mengoperasikan kapal induk tanpa kapal selam akhirnya kedodoran dalam operasional, Imo- RTN adalah contoh terburu-buru
Australia memang tidak memilki nuklir balistik atau kapal induk, tapi mereka berada dibawah payung US dan UK. Yang harus diperhitungkan -jika berperang dengan Australia- bukan hanya kekuatan Australia sendiri tapi juga negara2 FPDA dan terutama kekuatan US dan UK. Dan US/UK yang lokasinya jauh bisa mengancam Indonesia juga adalah berkat kemampuan memprojeksikan kekuatan mereka jauh keluar wilayahnya. KS nuklir/destroyer/carrier -nya sendiri entah lagi ada dimana, tapi pengetahuan bahwa kekuatan itu bisa diprojeksikan dengan cepat membuat pemerintah RI harus berpikir ulang untuk mengambil sikap tegas terhadap australia. Itu adalah keuntungan politik pihak mereka akibat kemampuan projeksi militer. i like to see that kind of power too in future TNI. China, India dan brazil adalah contoh yang bisa dijadikan gambaran perkembangan ekonomi berbanding militer
Saat ini Indonesia masih berkutat dengan pengamanan wilayah sendiri, ke depan seiring dengan kemajuan ekonomi dan kepentingan politik global maka daya deterrent dan compelling TNI akan membutuhkan kemampuan projeksi kekuatan jauh ke luar, dalam konteks ini kapal induk adalah salah satu bentuknya yang iconic.
Bagi Indonesia Aircraft Carrier ini memang antara GENGSI dan KEBUTUHAN, yang dulunya dipegang Battleship (30rb s/d 60rb ton) sebagai icon.
Jika Proyeksi nya sebatas Indonesia aman2 z ya ga perlu2 banget paling2 sebatas Cruiser atau Destro.
.
tapi Jika berniat ambil Peranan OLD Brother untuk Asean + Melanesia, itu suatu kebutuhan.
Jika pertanyaannya “Kapan”, idealnya ketika Industri Militer Lokal sudah mengarah ke supplier bagi kawasan.
# hanya pendapat awam
dalam konteks alutsista ‘gengsi’ bisa jadi ‘sinonim’ deterrent bung ๐
IMO “kapan” yang adalah supplier untuk Asean rasanya lebih jauh daripada “kapan-kapan” yang lain, soalnya kendalanya tidak melulu teknis
bung @donnie, cmiiw- kapal induk memang tidak diperuntukan untuk homeland defense, lebih ke menjaga/memaksakan kepentingan
Oiya bener… setuju dah !!,
Gengsi = Detterence
Detterence = Senjata Hebat
Jadi Gengsi = Senjata yg Hebat.
Sebetulnya gue juga sama,ikutan bangga kalo punya,sebelum gue dikubur ๐ ๐
sebelum pertanyaan ‘kapan/when’ ada pertanyaan yang lebih mendasar, WHY ?
aneh bila ada kesimpulan/solusi (=kapal induk), sementara penjabaran permasalahan gak ada, bahasa Tenggernya, putting the cart before the horse…
permasalahan jelas, tools yang dibutuhkan jelas, kebutuhan/need dan keinginan/want akan bisa dibedakan
why ini bila dijabarkan identik dengan threat assessment, kebetulan ada 2 posting yang cukup relevan hari ini;
Antonov says:
January 24, 2014 at 6:34 pm
…telah saya tulis โJustru kemungkinan makin besar bahwa wilayah Indonesia, secara ruang dan waktu, mau tidak mau, suka tidak suka, akan terlibat dalam konflik antara Amerika plus sekutunya (Australia), dan China. Sebagai buffer zone , Indonesia akan menjadi perlintasan armada laut dan udara mereka yang bertikai. Kemungkinan salah satu pihak yang bertikai akan mengklaim wilayah udara, laut ataupun pulau kita (contohnya Natuna dan Morotai) dalam usaha memenangkan perang…
>artinya gak usah2 repot ingin memproyeksikan kekuatan militer kita ke bagian lain dunia, proyeksi kekuatan orang lain akan mendatangi kita…
Satrio says:
January 24, 2014 at 12:40 pm
ane akan sedikit buka apa aja potensi ancaman di tulisan ane yang akan datang (kalau bung diegio menginjinkan)
dan sharing apa aja fasilitas rahasia negara tetangga yang mengurung indonesia
>kita tunggu aja analisis mas Satrio, apa penangkal yang tepat atas ancaman itu adalah kapal induk?
catatan ada kata ‘mengurung’, orang yang terkurung sih gak butuh proyeksi kekuatan jauh2, yang dibutuhkan kemampuan tempur jarak dekat…
nah ini, gengsi sih emang Indonesia banget…
iseng2 googling kata inggrisnya dapat: stature, status, dignity
dignity jelas gak cocok, konotasinya luhur, gengsi kebalikannya
status terlalu umum, yang agak nyerempet mungkin ‘stature’
kalau ada rujukan internasional tentang stature = deterrence, mungkin bisa di-share disini?
bung @danu.
Menurut saya sih ‘when’ dulu. Karena jika ‘now’ jelas why tidak akan terjawab dengan baik karena situasi dan kondisi saat ini memang tidak butuh alutsista dgn jangkauan jauh keluar wilayah. Tapi jika ‘then’ di masa depan bukan tidak mungkin terdapat situasi dimana Indonesia/TNI butuh projeksi kekuatan jauh di luar wilayah sendiri untuk menjaga/memaksakan kepentingan.
Dan ‘gengsi’ tadi dalam konteks alutsista bahasa bebas ๐ bukan harfiah dalam konteks sematic
btw, yang saya maksudkan tidak terpaku pada kapal induk. Tapi pada kemampuan memproojeksikan kekuatan militer sampai jauh ke luar wilayah kita sendiri. Bisa saja berarti KS nuklir, strategic bomber, destroyer atau yang paling iconic -menurut saya- aircraftcarrier
wah ada posting baru,
Antonov says:
January 24, 2014 at 10:04 pm
Kita belum sadar saja bahwa kita punya โunsinkable aircraft carrierโ โ Natuna dan Morotai.
unsinkable dan bisa saya tambahkan: extremely stationary ๐
satu lagi kelupaan, bentuk kemampuan jangkauan yang tidak kalah penting, airlift dgn jangkauan jauh dan daya angkut besar. bayangan saya semacam A400 atau Antonov 225
@Bung Danu,
Rujukan Istilah bikinan sendiri, alias kemandirian istilah ๐
yg penting essensi sama2 paham yg dimaksud.
extremely stationary indeed ๐ ga bisa dibuat mobile air-sealift.
He he biar ngga bisa bergerak posisinya dominan lho – liat aja p.Malta (PD II) dan Diego Garcia.
saya setuju banget TNI membangun kemampuan tempur lintas benua, tapi yang customized, berkaca pada ‘riwayat’ permasalahan dengan aneka bangsa di dunia.
nah, selama sekitar 70 tahun ke belakang, yang ketemu hanya segerombolan perompak dari negara hukum rimba, sehingga saya usul pengadaan 2 Beriev, tapi TNI sepertinya punya solusi yang lebih murah, satu regu pasukan khusus ikut di setiap kapal dagang RI yang akan menuju Suez…
iya bung @Antonov, untuk pertahanan kita tidak butuh aircraft carrier, melihat operator kapal induk negara lain kapal induk digunakan untuk menjaga atau memaksakan kepentingan, dan kontranya. Beberapa waktu yang lalu saya juga posting mengenai strategi US yang menggunakan land based SSM di negara2 sekutunya untuk menahan strategi China, dan bagaimana Indonesia yang negara kepulauan bisa meniru strateg tersebut.
Saya bicara tentang potensi ekonomi dan militer di masa depan dan kemungkinan akan adanya kebutuhan kemampuan memprojeksikan kekuatan militer sampai keluar wilayah Indonesia, daya compelling pasca deterrence, kata kuncinya “kapan”, abviously not now. karena kalo sekarang dan ditanya ‘mengapa’, saat ini tidak ada alasan bagus mengapa TNI butuh aircraft carrier. Sedangkan melihat contoh India-China, kepentingan politik dan ekonominya beriringan dengan peningkatan kemampuan memprojeksikan kekuatan militer. Buat saya- tidak ada alasan mengapa Indonesia -di masa depan yang tidak terlalu jauh- akan mencapai level mereka saat ini
โunsinkable aircraft carrierโ = unmovable aircraft carrier , India juga punya kepulauan Andaman, itu adalah Natuna-nya mereka, tapi sekarang mereka mau nambah kapal induk, China juga.
maaf ralat:
tidak ada alasan mengapa Indonesia -di masa depan yang tidak terlalu jauh- tidak akan mencapai level mereka saat ini”
Pro dan kontra pasti ada bung @danu, program kapal induk selalu menuai pro dan kontra. Strategi vs kontra strategi. Banyak pendapat mengatakan ini itu, sementara saya sendiri cenderung berpikir potensi ke depan Indonesia masuk ke level kemampuan militer India, Brasil atau China saat ini cukup besar. Sedang kebutuhan aircfrat carrier itu asumsi saya sebagai salah satu bentuk kemampuan projeksi kekuatan ke luar, bersama carrier masih banyak bentuk lain seperti cruiser, KS nuklir, long range airlift, balistic missile, strategic bomber dll. Di bawah berbagai contoh artikel dengan pendapat penulisnya masing-masing
INS Vikramaditya and the Aircraft Carrier Debate
Why Aircraft Carriers Sail On
China Doubling Its Aircraft Carrier Fleet
National Security-Why America Still Needs Aircraft Carriers-The critics are wrong: Flattops are the platform of the future, not the past.
Why Does The United States Only Have Eleven Aircraft Carriers?
Is Air-Sea Battle Irrelevant?
A Clash of Civilizations on the High Seas
Why the U.S. Wants a New Bomber
dll
Jika saya mengutip salah satunya akan ada artikel lain yang mengcouter ๐ Yang jelas, walau dengan adanya pro dan kontra tetap saja negara2 utama yang bersaing di Pasific dan samudra hindia terus berusaha menambah armada kapal induknya. Armchair general protesting, real general moves on
real generals juga ada yang skeptis (Rusia, Jerman), banyak real general hanya dapat pepesan kosong (+ mencatatkan puluhan ribu prajurit tewas) and still no lessons learned, vietnam, somalia, iraq, afghanistan…
dalam ajaran agama, jika sesuatu syubhat, tinggalkan
ini versi bulenya,
http://i.behappy.me/131323/preview.png
๐
Russia mengoprasikan kapal induk. Sedang Jerman -bersama Jepang- sama2 pernah mengoperasikan kapal induk dan kemudian juga sama2 jadi pesakitan PDII. Kemauan militer mereka memang dikerdilkan
Saat ini untuk Indonesia pengadaan kapal induk adalah “mubadzir” ,dan karena 10 negara terkuat menurut globalfirepower 8 diantaranya mengoperasikan kapal induk, maka korelasi level kekuatan militer dgn kemampuan memprojeksikan kekuatan adalah “mutawatir”
Marilah kita tutup dengan uncapan hamdalah ๐
betul Rusia punya kapal induk, tapi mereka seperti gak niat / gak serius mengoperasikan, beda dari AS yang merasa panggilan hidupnya jadi Globocop (walau babak belur terus, vietnam, somalia, iraq, afghanistan, ujung2nya mundur teratur sambil gak jelas apa yang dicapai)…
= posting ini sekedar untuk me-refresh diskusi seputar kapal induk ๐
setelah hamdalah, harusnya bismillah lagi ๐
walau memang Russia ternyata enggan, maka itu “anomali” di antara world powers. enggan di sini juga untuk menambah, karena kapal induk mereka tidak dipensiunkan dan masih tetap operasional
USSR “terhenti” akibat kolaps dan sekarang Russia sedang menapak lagi menuju kekuatan samudera. bahkan dari kalangan top brass AL Russia sendiri muncul keinginan untuk mengembalikan kejayaan USSR dengan mengusulkan (pada tahun 2008) penambahan 6 kapal induk sampai 2020. Memang sampai sekarang tetap hanya 1 carrier yang operasional, tapi bukan berarti potensi untuk bertambah di masa depan tidak ada.
Harapan saya Indonesia di masa depan bisa masuk 10 besar militer dunia. 80% kemungkinan pada posisi itu akan punya kapal induk, kecuali jika dibangkrutkan seperti USSR atau dikerdilkan seperti Jerman atau Jepang pasca kalah perang. Saya harap Indonesia bisa mencapai level India, Brasil atau China, kekuatan baru yang akan menggeser kekuatan lama. Harapan ini saya pandang sebagai husnudzon
unyil di timur dan ucrit di barat yang tiba2 jadi hiperaktif, setelah sebelumnya oz bertingkah, mungkin dapat memberi gambaran arah pembangunan kekuatan yang dibutuhkan.
semakin gamblang bahwa yang perlu dipertajam adalah kemampuan ‘close quarter combat’, make no mistake, the enemies are up close…
dan ijinkan saya mengulang: hati2 dengan rombongan unyil MSG, ada puppet-masternya ! ! !
Central commite partai soviet tahun 60an pernah memerintahkan admiral gorshkov kastaf AL soviet untuk menyaingi AS dlm hal kspal induk.gorshkov menolak dgn alasan tidak efisien dan mudah di tebak.gorshkov malah menganjurkan untuk membuat antinya yaitu membangun kekuatan ks yg mampu meladeni 3 matra sekaligus sebagai upaya menandingi kekuatan laut as.maka hasilnya seperti sekarang ini,kekuatan ks soviet yg melegenda dan blm ada tandinganya.soviet telah berhasil menerapkan strategi sun tzu jika musuh A kamu B
visi yang hebat, ks memiliki karakter yang di kemudian hari dikenal dengan stealth / low observability, ditambah kehadiran DF-21D carrier killer ballistic missile yang 1/2 abad lalu belum terbayangkan…
http://images.defensetech.org/wp-content/uploads/2010/12/dong-peng-21d.jpg
Besok ada peluncuran kapal baru di BATAM
monggo ditunggu beritanya
Dari galangan Batam sepertinya tambahan KCR60/40 m. Langsung saja diinstal elektronik dan persenjataannya dan kirim ke Lombok ๐
kayaknya daya ledak dan daya hancur harpoon ga sebesar torpedo atau yakhont ya
Untuk senjata konvensional tergantung jenis dan ukuran peledaknya bung. platform pembawa punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, TNT yang dimasukin dus dan dikirim pake kurir bisa punya daya hancur yang lebih besar ๐
Hancurnya emang gak gede, tapi daya ledaknya cukup buat mengeliminasi kru didalam.
seharusnya menuju stealth war ship>> http://www.youtube.com/watch?v=xo_jxJPjKzw <<
Forum yg menambah wawasan dibidang militer, rasanya asiiikk menyimak’y… Beda di forum2 yg lain’y… Sangat indah bung Diego…
Kita belum sadar saja bahwa kita punya ‘unsinkable aircraft carrier’ — Natuna dan Morotai.
buat apa sigma atau nahkoda ragam itu????cuma buat hadang perompak dan maling ikan????buat tempur antar kapal gak mampu…senjata cemen,….saatnya memelihara flagship….destroyer…baru maknyussss…..australia gak bakalan takut sama nahkoda ragam/sigma…..saatnya de zeven pruvicien/talwar class…baru cetar…..tapi kita cuma mimpi aja punya destroyer
eittsss jangan salah walopun gitu kapal kecil ataupun yang kelas corvette tetap dibutuhkan sebagai bantuan serangan buat frigatte,destro maupun cruiser,dan kelebihan kapal kecil biasanya cukup sulit dideteksi radar,cepat,dan dapat mudah sembunyi maupun manuver menghindar sehabis menyerang,seperti contohnya russia kapal kecil ratusan corvettenya 72an tapi frigatte destro sama cruisernya cuma belasan yang penting itu inside,senjata,perlengkapan eletroniknya yang komplit beserta skill prajurit dalam mengoperasikannya dijamin bakalan kuat,semua elemen itu penting untuk tugas masing masing dan strategi
Beli Kapal dari Inggris atau Belanda. Analisis ancaman paling potensial, paling dekat adl dengan negara2 tetangga, seperti; Australia dan Malaysia. lbh slowny dari negara2 sprt Singapur, Papua Nugini, dll. Klu kt bersinggungan dg negara2 sekutu Barat…??? Takut Kapal kita kena remot, nggak brkutik ketika duel ditengah segoro..
“isu” bremen…dzp…ama ruskie bikin kepala pening otak untuk bermimpi…lelah letih badmood langsung ilang ๐
untuk s300 ama su35 ada kabar lanjutan kah?
sr tdk bisa berkomen banyk…hanya mampu bertanya…
@bung diego : keep in touch ama semua postingan..kalo ada yg ngawur..hajar aja.bikin mutu bacaan jd berkurang. jika beropini kontra silakan saja..tapi jgn ngawur
go go jakgrt