Rudal balistik antarbenua, Topol-M (RT-2UTTH) dan rudal balistik termonuklir antarbenua Yars (RS-24) menggunakan teknik kamuflase yang baru, sehingga tak bisa di deteksi. Peluru kendali balistik
Komandan Pasukan Misil Strategis Rusia Kolonel Jenderal Sergey Karakayev, menyatakan Rusia tak perlu menggunakan misil balistik antarbenua non nuklir dalam melawan kelompok ISIS. “Saya melihat
Rusia telah merancang sebuah prototipe misil balistik antarbenua baru bernama Sarmat dan akan melakukan uji coba di pusat antariksa Plesetsk pada musim semi tahun depan, demikian
Misil balistik terbaru Rusia RS-26 Rubezh, awalnya akan didemonstrasikan di hadapan Amerika Serikat pada November 2015 ini. Namun rencana tersebut akhirnya batal dan ditunda hingga
Perusahaan United Instrument Manufacturing Corporation (berafiliasi dengan perusahaan negara Rusia Rostec) akan memulai pengembangan sistem peluncur misil balisitik baru yang telah dibebas-tugaskan. “Kami mengembangkan sistem persiapan dan
Blog berita militer Indonesia dan dunia internasional terkini yang membahas mulai dari modernisasi kendaraan tempur, kapal perang, pesawat hingga alutsista lainnya, termasuk juga pembangunan sistem pertahanan hingga operasi dan latihan prajurit.
Â