
JakartaGreater.com – Angkatan Bersenjata Thailand telah menunjukkan sistem rudal permukaan ke udara (SAM) KS-1C (KaiShan) buatan China, yang telah diperolehnya dalam dua tahun terakhir. Ini juga akan berlanjut tahun ini, dengan pembelian sistem rudal pertahanan udara VL MICA dari MBDA.
Hingga sekarang ini, Angkatan Bersenjata Thailand (RTA) hanya mengoperasikan senjata anti pesawat terbang jarak pendek seperti Oerlikon GDF-007 dan juga rudal MANPADS seperti Thales Starstreak.
KS-1C dikembangkan oleh China Aerospace Science and Industry Cooperation (CASIC) dan merupakan perbaikan dari versi KS-1A. Ini memiliki jangkauan yang ditingkatkan, dari 50 km menjadi 70 km dan layanan ketinggian maksimum hingga 27 km dari 24 km.
Sistem KS-1C milik Angkatan Darat Thailand ditembakkan dari rel peluncur ganda yang dipasang pada truk 6×6 buatan China.

Sistem hanud buatan China tersebut dipasangkan dengan radar H-200 yang memiliki jangkauan deteksi hingga 120 km. Pada saat dikembangkan, H-200 adalah merupakan radar pertahanan udara bertahap pertama buatan China dan banyak yang menyamakan bentuk dan konsep operasinya dengan AN/MPQ-53 pada sistem rudal Patriot AS.
China mengklaim bahwa radar H-200 tersebut mampu mengarahkan enam rudal KS-1 (secara bersamaan) untuk mencegat 3-6 target yang masuk.
Berbeda dengan Angkatan Udara Thailand yang bersandar Barat, Angkatan Darat telah mengadopsi berbagai peralatan tempur buatan China, termasuk peluncur roket multi laras WS-1 302 mm dan tank tempur utama VT-4 yang baru.
Pada pameran pertahanan dan keamanan tahun lalu yang diselenggarakan di Bangkok, Pascal Emler, Eksekutif Regional MBDA, mengatakan perusahaannya akan mengirimkan dua peluncur VL MICA yang dipasang pada truk tahun ini, bersama dengan sebuah truk komando.
Namun Angkatan Darat Thailand memutuskan untuk tidak membeli sepasang peluncur kedua, seperti yang telah direncanakan sebelumnya pada tahun 2013.
MBDA mengklaim bahwa MICA adalah satu-satunya di dunia yang mampu dipasangi seeker pencari panas (VL MICA IR) atau dengan radar aktif (VL MICA RF).
Unit peluncur MICA Thailand, akan di lengkapi dengan radar bertahap C-band mobile TRML-3D/32 buatan Airbus Defense & Space yang memiliki jangkauan deteksi hingga 200 km.
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Chen Chuanren di situs AIN Online.
Negara tetangga sudah berinteraksi di range medium, kita masih menari di range short.
Poor me… 🙁
Kita sudah deal nasams..kalo ada duit sekalian beli s400…hihihi,short Tangerang kita punya banyak…
#short range..bukan tangerang
NASAMS infonya sudah dari zaman entah berantah, tapi realisasinya masih tanda tanya mas bro.
Udah Di Realisasi Beserta AMRAAM Walaupun Masih Ketengan.
belinya misah…
36 rudal AIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) dengan nilai sekitar US$ 95 juta alias sekitar Rp 1,2 triliun. Biaya sebesar itu sudah berikut perlengkapan, pelatihan dan dukungan logistik lebih diperuntukan untuk diinstal di pespur.
Ho Oh. Beli Launchernya Dulu Balu Beli Munisinya. 😆
Selain rudal AMRAAMs, Departemen Luar Negeri AS pada Mei 2015 juga menyetujui penjualan rudal AIM-9X-2 Sidewinder ke Indonesia dengan nilai penjualan diperkirakan mencapai US$ 47 juta (Rp 614 miliar). Kemudian, pada bulan Desember 2015, DPR RI meneken pengajuan anggaran US$ 38 juta (Rp 496 miliar) untuk pembelian awal dari sejumlah rudal udara untuk TNI AU.
tuh bung Jimmy dah jawab bro..nunggu aj kedatanganya ?
Bung kencana wangsa pasti ketinggalan berita, udah ada beritanya NASAMS sudah dibeli 2 baterai di 2017.
2018 ini mau nambah 1 baterai lagi.
Link mas bro…?
Nah Ini Mbh PHD Pasti Habis Ngekor Dari Sales SAAB. 😛
Bung@WK Gk Ada Linknya. Soalnya Mbh PHD Dpt Bocoran Dari Sales SAAB.
Tuh barusan saya kasih linknya
Nih ada lagi
https://jakartagreater.com/indonesia-beli-sistem-pertahanan-udara-nasams/
Jangan percaya sama Jimmy, tukang fitnah itu.
Linknya yang mas bro PhD berikan saya sudah pernah baca, isi beritanya tentang rencana pembelian / pembelian NASAMS, tapi tidak ada penjelasan lebih spesifik mengenai kedatangan / kepemilikan oleh pihak kita, karena situs resmi HANKAM belum ada update terbaru mengenai NASAMS.
Anyway trims mas bro.
Nah Di Link Itu Tk Tertera Jumlahnya Yg Akan Di Beli Do Tahun Ini. Dan Saya Yakin Itu Jumlah Anda rujuk Dari Temennya Mbh Mien.
Indonesia dipastikan mengakuisisi sistem pertahanan udara Nasams setelah persetujuan kredit pengadaan alutsista tersebut beredar di situs militer defence.pk. Adapun persetujuan kredit ini bernilai USD 101,6 juta yang berasal dari Eksportkreditt Norge AS, Norwegia pada tanggal 21 Juni 2017 untuk pembiayaan pengadaan rudal Nasams untuk Angkatan Udara Indonesia.
Lho ada tuh tertera jumlahnya, coba baca lagi di tabelnya, asal njeplak aja lo jim.
Hahaha. Kagak Jelas Gambarnya. 😛
#Edisi Nyari Hiburan Sekaligus Mancing Mania
(SAM) KS-1C (KaiShan) Alias Kasihan Deh, Menurut Sy Lebih Baik NASAM dg AIM / AMRAAM Yg Kemungkinan Tuh Rudal Di Cantelin Ke KFX/IFX
Untuk F16 dan Hawk 209 saja masih jauh dari ideal, maka jangan berharap banyak untuk IFX.
Laris manis jg made in China. Negara lain boleh membelinya klu RI diharap jangan. Lbh baik membeli+TOT dr NATO dan Eropa timur.
Banyak juga baterai yg mau dibeli tn phd, mungkin kurang arus itu kalleee tn phd
Hahhaahaaaa
cukup standar NATO untuk Indonesia
Standar nato utk expor banyak yg dikurangi, sprti tank bahan bakarnya, misalnya bawaan konsep rancangannya 100 km jarak tempuhnya di ubah mnjd 50km, jd klu ada ada target dijarak 100km? Loe harus maju 50km lg, yaa mudh2an loe gak diburu rudal yg loe target
Hahhaahaaaa
Pokoknya wajib ada SNI titik, gak bisa ditawar lagi, mau beli banyak atau ketengan juga wajib, ingat ya, wajib SNI.
Yang pasti si Jimmy itu malu karena pesawat yang ditawarkannya terbatas suku cadangnya mengingat populasi IL96 hanya 30 unit dibanding A330 yang sudah dibuat 1390 unit sampai Desember 2017.
Lebih banyak populasi unitnya berarti lebih banyak spare parts dijual.
Daripada hanya seuprit gitu.
Nah Mulai OOT (Ngepot Versinya Bung Yuli) Gara-2 Kehabisan Bahan Topik Di Warung Sebelah Di Seret Kemari. Lha Wong Udah Tk Jawab Di Sono Malah Di Seret Kemari. Apa Mau Di Reply Lagi?. Toh Selain Il-96 Masih Ada Opsi Lain Il-78
Vietnam punya kilo bisa nembak rudal kalibr di bwh laut 300 km kita changbogo bisa nembak rudal sejauh itukah? ,thailand punya psu 25 km kita startek 4 kmnga bisa min punya hq 9 sblm beli s 400?
sudah saatnya S400 ,radar anti pesawat siluman kalau ingin selangkah lebih maju .. pertahanan udara negara kita layak dapat yang terbaik