Vietnam Naval Zone 2 menerima dua Korvet Class rancangan Rusia, Molniya (“Petir”), yang pertama kali dibangun oleh pembuat kapal Vietnam, 22/07/2014.
HQ-377 dan HQ-378 adalah salah dua dari enam kapal rudal modern yang dibangun oleh Ba Son Shipyard Vietnam, dengan teknologi Rusia.
Dua korvet diserahkan kepada Brigade 167 Kapal Artileri Rudal, di bawah Naval Zone 2 dari Angkatan Laut Rakyat Vietnam, yang berbasis di Nhon Trach, Dong Nai Province, 1120 km sebelah selatan ibukota Hanoi.
Kolonel Luong Viet Hung, komandan Angkatan Laut Zone 2 mengatakan penerimaan dari dua kapal menandai langkah baru dalam proses modernisasi Zona Naval 2 di angkatan laut Zone 2 dan Vietnam pada umumnya.
Kolonel Hung meminta perwira dan prajurit dari Brigade 167 dengan cepat menyebarkan semua program pelatihan agar para prajurit segera mampu mengendalikan operasi dari fasilitas dan senjata yang baru ini.
Kapal 1241,8 (Molniya) class ini, memiliki panjang 56, 9 meter dengan bobot air maksimum 563 ton dan kecepatan maksimal 42 knot. Kedua kapal memiliki jelajah berlayar 1700 mil laut dengan 44 awak, untuk masing-masing kapal.
Kapal kelas Molniya adalah korvet paling modern yang dimiliki Vietnam. Vietnam memesan dua Molniyas pada tahun 1999, dan memulai produksi sendiri dengan bantuan Almaz Central Design Bureau di St Petersburg Rusia.(The South Asia Weekly).
Siji..
Loro x siji…yess….
Thnx admin…
Btw…sangar juga tuh kapal…mn cepet lg….
Ok dehh…lanjutkan….
Uno kah…?
Ternyata numbr 2…
Test absen
Tolu,
Canggih mana ya dg KCR-60 kita? Apakah fungsinya sama?
Nggak sebanding bung..! Beda fungsinya. Idealnya KCR kita ditandemkan aja dengan corvet untuk menghancurkan kaprang musuh yang mungkin dari kelas yang lebih besar. Dengan kelincahan yang dimilikinya, KCR bisa melakukan serangan dan atau counter attack secara sporadis. Jadi gak perlu terjadi duel antar corvet. Jika dengan kapal seimut KCR bisa membuat lubang besar di lambung corvet, fregat atau mungkin destroyer, mengapa tidak? Secara ekonomi, bisa dibilang lebih efisien..! Salam..!
apakah rusia kerjasama dengan malasia juga dalam pengadaan dan pembuatan kaprang @ bung yayan
Belum ada bung..! Malaysia masih menganggap teknologi Rusia itu hebat tapi ribet. Mirip komputer zaman dulu sebelum ada windows. Hehehe..!
Ma kasih Bung @yayan….. ditunggu artikelnya lagi….Salam….Lebaran gak.mudik Bung?
Salam juga bung..! Lebaran gak pernah bisa mudik. Kasihan, banyak anak buah yang minta cuti. Biarlah saya yang jaga. Hehehe.! Mudik gak bung? Salam buat keluarga di rumah ya..!
Pak Yayan,bagaimana suasana Idul Fitri di sana? 😀 sama kaya di sini Pak?ehe
Saya lebaran ini gak mudik Bung….si bungsu masih terlalu kecil utk diajak mudik….Selamat Idul Fitri Bung…..Mohon maaf lahir batin….Semoga Bung Yayan semakin sukses dan NKRI semakin jaya…..
kalo leg2an sama usman-harun class baru berasa.
Saatnya jg Indonesia buat Korvet Nasional.perpaduan timur dan Barat.dr Hasil pembuatan Korvet SIGMA clas.
Mbk putri@ boleh minta hp nya dak,, wkwkwk jadi ketularan bung preman nich, hehehe
hayo bung@rico ketahuan ni ya…main gerilya malam ya…hehehe
Haha ,, yang memulai duluan muncul,, saingan secara sehat ya bung ,,
Assalamualaikum wr.wb
sigma mau di lawanin ama itu?
ya eman sigmanya hehehehe
cukup KCR aj kl itu hehehe
sigma itu mau d kembangin ke kelas frigate keknya
kalau salah ya maaf 😀
maaf oot 😀
minta no hape untuk bangunin sahur ya bung 🙂
Bung dewa kembar@ xixixi saya minta hp nya ,, bukan nmr nya, peace ya mbk put just kidding
Wah Bentuk Korvetnya garang ya!
banyk peluncur rudalnya di samping kanan,kiri,blm yg di pendem.inikah namanya korvet rasa Destroyer ya?!
sepuluh besar
Myanmar (yg tidak sekaya kita) sudah bisa bikin fregat stealth. Vietnam juga sudah…! Kita bersyukur dgn KCR saja…masih bersabar untuk MENGIMBANGI VIETNAM dan MYANMAR..
Korvet Vietnam ini kayak destroyer TNI AL ex mother Russia yang diperkecil 60% hehehe
@bhd, lha yg slava class ga diitung bung?…..he he he..kabooor
Baby Slava ya @bung bhd…:)
Keliatannya gahar banget..apakah ini lawan sepadan KRI Usman Harun..??
Saya yakin pt pal n lundin bisa buat lebih gahar dr molniya class..saya lebih bangga buatan dalam negeri sendiri. Kita tunggu pkr sigma n klewang class
Percayalah KCR kita itu jauh lebih lincah dan lebih mantap. Kita punya ahli2 perang laut jg, gak lihat itu patung Komodor Yos Sudarso berdiri megah di Markas Koarmatim.
Kita bikin KCR sudah ada perhitungannya, apalagi trimaran lebih besar daya hancurnya.
Taktik pertempuran asimetris. Gerilya laut.
Lebih tepatnya fast attack craft bung ghi…kalau gerilya kesannya pukul dan sembunyi sedangkan di laut gak ada tempat sembunyi kecuali menyamar jd kapal sipil dan menyerang tiba tiba…
Tindakan seperti ini tdk dibenarkan sesuai san remo manual yg jd rujukan peperangan laut yg dianut angkatan laut seluruh dunia…menyerang tanpa menunjukkan jatidirinya terlebih dahuku tdk kesatria dan merendahkan martabat korps pelaut…
Kalau Matra udara malah bangga bung dengan slogan first look first kill, Beyond Visual Range, apalagi ditambah mode stealth, tewas tanpa tahu siapa yang nembak..
Nah klo lontong, berarti harus info dulu ya klo mau nembak dan perkenalkan diri dulu. Terus klo stealth juga nggak boleh dong, krna harus menujukkan jati diri bung?
Assalmualaikum wr.wb
sssttt bung ghi kaptennya bismark lg marah” tu :v
lg M kl :v
makanya bung ghi jgn suka mainan lontong :v
kalau salah ya maaf 😀
maaf oot 😀
harusnya industri harus mengajak kerja sama untuk membuat senjata2 peluncur rudal, CIWS dll. biar bisa di pasang di KRI. contoh aja KCR 60m yg lbh pjang dripda korvet ini tetapi sama sekali tidak terlihat gagah. harusnya di tambah lgy senjata seperti CIWS dll.
cb kcr 60 tabung rudalnya banyak kyk punya vietnam
Molniya ini lebih pendek dari KCR 60. Lebih cepat 42 knott. Lebih gahar dengan 4×4 tabung rudal (jenis?). Ga sebanding dengan KCR. Gmana ngakuin KCR lebih gesit? KCR mungkin menang di desain, endurable, dan konstruksi yang meembuat kapal lebih nerumur panjang. Haruanya KCR lebih unggul di sensor dan stealth ability. Siapa yang liat duluan, nembak duluan, kabur duluan maka dia menang.
kalau radar bagusan mana??
kcr kitakan spidolnya gede mana mungkin bisa ngankut banyak tp biar dikit moto kcr kita “one boat one shoot” modar tuh kapal musuh, karena awaknya sniper semua…
itu kcpatanny bsa smpe 42 knot ya kpn kita bsa bwt yg sperti itu??,berdoa ajalah smoga Trimaran kita bsa sehandal ni
Vietnam punya Corvette rasa destroyer, kita punya KCR rasa Kapal Patroli, saya tetap bangga dengan produksi dalam negeri, namun sedikit masukkan mungkin, KCR 60 & 40 kita kalo bisa kecepatannya ditingkatkan, min 35 knot, kalo cuman 30 apalagi 28 mah, gk kerasa kecepatannya sbg KCR, dan utk persenjataan, coba di tambah lagi, utk KCR 60, mungkin bisa ditambah dgn membawa 6 rudal C-705/802, biar tambah gahar, jadi walau KCR, tapi kualitas Fregat dgn kelincahan yg mumpuni, semoga kedepan industri maritim kita tambah maju !!!
Nah itu dia bung, berarti memang harus ditingkatkan segera kualitas serang dan deteksi KCR kita. Atau jangan-jangan memang KCR produksi awal ini memang dibuat sedikit untuk uji coba instalasi system sekalian nunggu penguasaan ilmu baru dari Damen. Jadi gen berikutnya dari KCR akan lebih advance, semoga saja.
kapal ni kan kelasny udh korvet bung,apalagi tekhnologi rusia,pengenny sih kita blajar jga smbil nunggu sigma, lumayankan kapal seukuran ni mungkin gk terlalu lama buatny
komenny malah melorot bung @wdddddd
cuma mungkin kn sekrang udh da 2 KCR 40m yg dipsang CIWS. mngkn nnti semua KCR udh bleh dipsang jg.
iya sedikit demi sedikit udh mulai dperbaharui,nnti mungkin bwt kapal lgi yg lbih dri kcr desainny,pokokny yg penting bnyak2 belajar dlu,apalgi klo ddukung dana riset dri pemerintah,gk da yg gk mungki klo kita berusaha,aamiin
iya ini kyknya tgl waktu aja sh. kn skrang udh lgy bljr fregat dari belanda. abis KCR mungkin lngsng bngun fregat nasional abis itu lanjut destroyer.
tinggal di”coret” ama spidolnya bung@PS dah kelep tu kapal. tul nggak bung PS?
kira kira rudal jenis ap nch yg sanggup dbwahy..apkh yakhont muat utk kapal dgn panjang 50n meter..
Wah kayaknya ada persaingan ni antar angkatan laut Asean dengan bertambah macam2 kapal perang di negara2 anggota Asean
Indonesia dng 3 KRI USMAN-HARUN Class + KCR 60 & 40 + LST tahap pengerjaan = 2 PKR Sigma class
Vietnam dng 2 Molniya class
Brunei dng 1 KDB Daruttaqwa
Filipina planning 2 kapal sealift strategis (SSVs)
Malaysia planning 6 littoral combat ship
Singapura planning 8 Littoral Mission Vessel (LMV)
Makin rame aja ni perairan LCS dan sekitarnya
Saya setuju dgn komentar anda @ joko preet…
Kita udah disalip myanmar dalam pembangunan fregat siluman, sekarang disalip vietnam dalam pembangunan fregat…
Bingung juga ni sama pemerintah…tanpa banyak iklan tu myanmar ma vietnam dah menyalip kita dalam produksi fregat dan destroyer…hadddeuuh…bagaimana dgn indonesia?
Belum bung, myanmar bisa bikin krn kerjasama dengan china dan memangnya kita tau mahar apa yg diminta oleh China dengan sedikit ilmu yg diturunkan mereka? Bisa saja bikin pangkalan militer utk saingin pangkalan asu di andaman, bisa jadi sda mereka atau punya hak intervensi, kita tidak ada yg tau.
Kita pelan pelan tp pasti dr bawah, dr KCR 40 trus 60 kemudian mgk akan menjadi korvet ukuran 80-100 dan fregat kecil ukuran 100-125 dan selebihnya destroyer.
Yg jadi menarik adalah pencangkokkan teknologinya ini yg negara lain gbsa tau, kita PT. LEN sudah bisa bikin CMS dan Radar Maritim yg low frekuensi. Rudal tinggal tunggu tgl main, tiba waktunya kita menuai krn kita sudah menabur.
zaman sekarang corvet dan frigate sebenarnya bedanya sudah 11 12 keduanya cukup terjangkau untuk kantong negara berkembang
Maaf OOT
https://id.berita.yahoo.com/budiman-tak-hadiri-pelantikan-ksad-jokowi-diminta-hati-111118364.html
Kalau yg itu sedikit banyak mungkin bung jalo yg tau,
Tapi nggak mau di umbar disini takut kena uu informasi dan transaksi elektronik atau apalah…..
Positif thinking sajalah mungkin beliau sakit perut jd tdk bisa datang 🙂
Melihat tetangga setelah dengan alutsistanya kecil menyengat bila dibandingkan negri sendiri yg katanya KCRnya 40 dan 60 Seperti cabe rawit…??sudahlah ada apa di balik semua ini..??bingung plus frustasi akut menghantui diriku…sebenarnya Kasihan untuk pemuda angkatan laut kita,Generasinya mau dibawa kemana kalau hanya sekelas ngronda…?ya sudahlah kita masih punya dotkrin Man Behind The Gunnya pada saat perang Modern di kumandangkan artinya lebih jauh daripada Bambu Runcingnya…?Mudah* han petinggi TNI tahu betul untuk menuju Blue The Sea..
Warjager galau mania nih! Mungkin bung @jalo bisa meyakinkan.
Indonesia tidak akan produksi korvet nampaknya dan akan beralih ke light frigate .seperti sigma
maaf OOT,
Mantan Kepala Staf Angkatan
Darat (KSAD) TNI Ryamizard Ryacudu
mengatakan posisi Menko Polhukam dan Menteri
Pertahanan, harus diisi oleh para purnawirawan
TNI ketimbang masyarakat sipil. Pasalnya,
purnawirawan TNI dinilai lebih mengerti bidang
pertahanan dan keamanan.
https://id.berita.yahoo.com/ryamizard-minta-menhan-dan-menko-polhukam-dari-purn-094040761.html
ai cacam, kalu dijingok, alangke gahar persenjatoan korvet si vietnam itu oi, kapanlah korvet cak itu mendekem di sungai musi jagoi palembang…bulan puaso laju buat iri be